Survei KedaiKOPI: Konsumsi Kelas Menengah Bergeser, Gaya Hidup Dipangkas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Okt 2025, 21:45
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
ilustrasi belanja. ilustrasi belanja. (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Lembaga Survei KedaiKOPI merilis temuan terbaru bertajukSurvei Perilaku Konsumsi & Daya Beli Masyarakat Kelas Menengahbertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-11 mereka, Selasa, 28 Oktober 2025.

Hasil survei ini mengungkap bahwa gaya hidup kelas menengah Indonesia mengalami perubahan signifikan di tengah tekanan ekonomi dan kenaikan harga kebutuhan pokok.

Survei yang dilakukan pada 14-19 Oktober 2025 dengan metode online-CASI terhadap 932 responden itu mencatat adanya lonjakan pengeluaran rumah tangga kelas menengah dalam tiga bulan terakhir. Imbasnya, anggaran lebih difokuskan untuk kebutuhan pokok dan pendidikan, sementara belanja fesyen, rekreasi, dan makan di luar mulai dipangkas.

Baca Juga: Survei di GIIAS 2025: GWM Tank 300 Diesel Paling Menarik Perhatian

“Satu kalimat yang menggambarkan perubahan paling mencolok dengan konsumsi kelas menengah adalah fokus ke kebutuhan pokok,” ujar Ashma Nur Afifah, peneliti senior Lembaga Survei KedaiKOPI.

Ashma menjelaskan, tiga dari lima responden mengaku pengeluaran mereka meningkat. Kondisi ini mempersempit ruang untuk pengeluaran diskresioner, seperti hiburan atau gaya hidup.

"Harga pangan yang meningkat, terus transportasi ini berpengaruh ke perubahan perilaku sementara secara kapasitas bayarnya makin tidak stabil," kata Ashma.

Hampir seluruh responden (94,5 persen) kini aktif membandingkan harga antara toko offline dan online, terutama untuk kategori fesyen dan kosmetik. Fenomena ini mendorong pergeseran perilaku belanja ke platform e-commerce dan pasar tradisional.

Tekanan dompet ini menjadi faktor utama, karena sejauh ini masyarakat ingin lebih murah jadi pasti membandingkan,” tutur Ashma.

Meski pusat perbelanjaan masih ramai, banyak responden mengaku hanyarohana/rojali, jalan-jalan tanpa belanja. Harga yang dianggap tinggi dan diskon yang kurang menarik membuat niat membeli di ritel fisik menurun.

Ashma Nur Afifah <b>(Dok: NTVNews.id)</b> Ashma Nur Afifah (Dok: NTVNews.id)

“Pada akhirnya, mal berubah fungsi dari tempat purchasing ke tempat untuk mencoba barang,” ucapnya.

Dari sisi finansial, satu dari dua responden menggunakan layanan paylater, sepertiga memiliki utang bank non-KPR, dan seperempat pernah

mengakses pinjaman online. Hal ini menandakan tingginya ketergantungan kelas menengah terhadap kredit konsumtif.

Kenapa Paylater ini banyak yang menggunakan? Karena gampang, mudah secara persyaratan dibanding kartu kredit, nah resikonya kalau semuanya gagal bayar atau mayoritas gagal bayar," kata Ashma.

Sebanyak 58 persen responden menilai pemerintah masih berpihak pada kelas menengah (10 persen sangat berpihak, 48 persen cukup berpihak). Namun, 37 persen menilai pemerintah belum berpihak, dan 5 persen tidak tahuAshma menilai kebijakan di sektor pendidikan dan kesehatan tetap penting bagi kelompok ini, namun perlu disesuaikan agar lebih relevan.

KedaiKOPI juga merekomendasikan sejumlah langkah strategis, antara lain stabilisasi harga bahan pokok melalui operasi pasar. Bantuan berinsentif seperti cek kesehatan gratis dan sekolah rakyat. Penguatan komunikasi publik digital.

Baca Juga: Survei KedaiKOPI: 72,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja 100 Hari Prabowo-Gibran

Lalu, mitigasi dampak penurunan belanja ritel akibat pergeseran ke online. Pelatihan kerja formal dan dukungan bagi wirausaha informal melalui modal serta akses pembiayaan.

Sediakan pelatihan kerja formal yang memadai. Pastikan layanan dasar tercover: pendidikan berkualitas dan kesehatan bermutu. Jika sektor formal sulit, ciptakan pekerjaan informal yang stabil melalui penyediaan modal, akses pembiayaan, atau pelatihan kewirausahaan," kata Ashma.

Founder sekaligus CEO KedaiKOPI, Hendri Satrio atau yang akrab disapa Hensa, menegaskan bahwa selama 11 tahun berdiri, KedaiKOPI tetap berkomitmen menghadirkan data yang jernih dan independen.  Lembaga ini juga menaungi sejumlah kanal media seperti Rujak Politik, Hendri Satrio Official, dan Jangkrik Boss ala Hensa.

Sebelas tahun perjalanan KedaiKOPI adalah bukti komitmen kami terhadap data yang jernih dan independen,” ujar Hensa, sapaan akrabnya.

Ia berharap hasil survei ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Dengan data ini, kami berharap kebijakan lebih tepat sasaran, menjaga daya beli kelas menengah sebagai penggerak ekonomi,” tandasnya.

x|close