Sebut Peradaban Manusia dari Nusantara, Fadli Zon Jelaskan Dasar Ilmiah Teori “Out of Nusantara”

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Nov 2025, 17:12
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Kebudayaan Fadlin Zon Menteri Kebudayaan Fadlin Zon (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa teoriOut of Nusantara” yang pernah ia lontarkan memiliki dasar ilmiah yang kuat dan relevan untuk dikaji lebih dalam. Ia menyampaikan hal tersebut dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 5 November 2025, menanggapi kritik dari sejumlah komunitas arkeolog terhadap pandangan ilmiahnya.

"Kalau itu basisnya saya kira kuat ya. Bahkan sudah ada yang membuat teori Out of Asia. Selama ini kan selalu dikatakan teorinya itu manusia itu dari Afrika, dari, semua manusia katanya dari Afrika,” ujar Fadli.

Fadli menjelaskan bahwa teori asal-usul manusia selama ini didominasi oleh pandangan “Out of Africa”, yang menyebut seluruh manusia modern berasal dari Afrika. Namun, menurutnya, teori tersebut sudah mulai mendapat tantangan dari sejumlah penelitian baru.

"Teori ini sudah di-challenge dengan hipotesa juga multiregion migration gitu ya. Jadi tidak selalu, bisa juga dari Asia ke Afrika, ke Eropa, dan sebaliknya,” ucapnya.

Baca Juga: Fadli Zon Dorong Dangdut Jadi Warisan Budaya Takbenda Dunia

Fadli menuturkan, pandangan “Out of Nusantara” muncul karena banyaknya temuan arkeologis di wilayah Indonesia yang menunjukkan aktivitas manusia purba dalam periode yang sangat tua.

"Jadi saya mengatakan Out of Nusantara itu karena banyak sekali temuan-temuan dari sini, itu pun ya subjek untuk diteliti kembali,” kata Fadli.

Menteri Kebudayaan Fadlin Zon <b>(NTVnews.id)</b> Menteri Kebudayaan Fadlin Zon (NTVnews.id)

Ia mencontohkan berbagai temuan lukisan purba di Indonesia yang berusia puluhan ribu tahun dan menjadi bukti penting bagi sejarah peradaban manusia.

"Lukisan-lukisan purba kita umurnya 51.200 tahun dan temuannya banyak. Di Maros-Pangkep ada 700-an lukisan-lukisan purba yang umurnya paling tua 51.200 tahun,” jelasnya.

Baca Juga: Menbud Fadli Zon Ungkap Rencana Bangun Museum Palestina-Indonesia di Kawasan Masjid Istiqlal

Fadli menambahkan, kekayaan peninggalan arkeologis di Indonesia tersebar di berbagai daerah.

"Di Gua Sangkulirang di Kalimantan Timur itu ada 58 gua dan ada 2.500 panel ya. Kemudian di Gua Lida Ajer yang diperkirakan 60.000 tahun, Gua Harimau 22.000 tahun,” paparnya.

Ia juga menyinggung banyaknya gambar perahu kuno yang menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal teknologi transportasi laut sejak era prasejarah.

"Jadi kita ini dan juga banyak gambar-gambar perahu. Jadi nenek moyang kita mungkin bermigrasi dengan menggunakan perahu,” ujarnya.

Menurut Fadli, temuan-temuan itu menunjukkan bahwa wilayah Nusantara berpotensi menjadi salah satu pusat migrasi manusia purba dunia, bahkan sebelum periode Homo sapiens modern berkembang luas.

"Nah, itu eranya Homo sapiens. Eranya Homo erectus ya kita tidak tahu itu. Temuannya paling banyak 60% ada di sini juga,” katanya.

Ia menegaskan bahwa teori “Out of Nusantara” bukan dimaksudkan untuk menafikan teori lain, tetapi sebagai upaya membuka ruang kajian ilmiah baru agar asal-usul manusia dapat diteliti secara lebih komprehensif.

"Jadi saya mengemukakan itu supaya kita tidak terpaku kepada sebuah teori yang mapan, Out of Africa. Bisa juga Out of Nusantara dan sudah mulai banyak yang melirik teori baru ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Fadli menegaskan bahwa pernyataannya bersifat akademik dan terbuka untuk diuji dalam forum ilmiah.

"Ya saya memang mengatakan Out of Nusantara dan ya itu bisa diperdebatkan secara ilmiah,” jelas Fadli.

x|close