Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Cilandak KKO, RT 05/RW 01, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin 15 Desember 2025. ANTARA/HO-BPBD DKI. (Antara)
Ntvnews.id, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan adanya satu korban luka ringan dalam peristiwa pohon tumbang yang terjadi di Jalan Cilandak KKO, RT 05/RW 01, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Satu orang luka ringan dari peristiwa tersebut," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan bahwa BPBD menerima informasi kejadian tersebut pada Senin sekitar pukul 13.00 WIB. Pohon yang tumbang diduga disebabkan faktor usia yang sudah tua.
Proses penanganan pohon tumbang tersebut rampung pada pukul 13.40 WIB. Selain menyebabkan satu orang mengalami luka ringan, kejadian itu juga mengakibatkan satu unit sepeda motor dan satu unit mobil terdampak.
"Objek terdampak lainnya, yakni satu unit mobil, satu unit motor," ucap Yohan.
Baca Juga: Pohon Tumbang di Jalan Senopati, Lalu Lintas Macet
Ia menambahkan bahwa nilai kerugian materi akibat insiden tersebut ditaksir mencapai Rp20 juta.
Penanganan kejadian ini melibatkan sejumlah instansi terkait, yakni Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), BPBD, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, Komando Rayon Militer (Koramil), serta Kepolisian Sektor (Polsek).
Sebelumnya, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta telah melakukan pemangkasan terhadap 62.161 pohon hingga November 2025 sebagai langkah antisipasi pohon tumbang saat hujan lebat yang disertai angin kencang.
Sementara itu, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Kota Administrasi Jakarta Selatan juga telah memangkas sebanyak 9.418 pohon hingga Juni 2025 guna mencegah kejadian serupa saat kondisi cuaca ekstrem.
Upaya pemangkasan maupun penopingan pohon tersebut dilakukan untuk meminimalisir potensi bahaya pohon tumbang, seiring dengan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan intensitas hujan dan angin kencang di wilayah Jakarta diperkirakan meningkat hingga akhir 2025.
(Sumber : Antara)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
