A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 0

Filename: helpers/banner_helper.php

Line Number: 103

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 103
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 81
Function: gpt

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 116
Function: gen_ads

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Nurdin Tampubolon: Tantangan Koperasi Desa Bukan Lagi SDA atau Dana, Tapi SDM Pengelola - Ntvnews.id

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: gpt

Filename: banner/gpt.php

Line Number: 1

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/views/banner/gpt.php
Line: 1
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/helpers/banner_helper.php
Line: 82
Function: view

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 116
Function: gen_ads

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Nurdin Tampubolon: Tantangan Koperasi Desa Bukan Lagi SDA atau Dana, Tapi SDM Pengelola

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Jul 2025, 18:58
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Presiden Komisaris NT Corp Dr Nurdin Tampubolon di program NTV Prime Nusantara TV Presiden Komisaris NT Corp Dr Nurdin Tampubolon di program NTV Prime Nusantara TV (Youtube: Nusantara TV)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih, menyusul peluncuran 80.000 kelembagaan koperasi oleh Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah, Senin, 21 Juli 2025.

Menurut Nurdin, tantangan utama koperasi bukan terletak pada kurangnya sumber daya alam atau dana, melainkan kurangnya SDM yang mampu mengelola potensi tersebut secara produktif dan efisien.

“Yang perlu diprioritaskan sekarang adalah desa-desa yang sumber dayanya sudah tersedia. Mereka hanya butuh tambahan teknologi, pembiayaan, dan akses pasar. Tapi kalau langsung sekali jalan 80.000 koperasi, itu juga bisa dilakukan asal dananya besar dan manajemennya terukur,” ujar Nurdin saat berbincang dengan presenter Nusantara TV, Tascha Liudmila, dalam program Dialog Prime.

Ia menjelaskan bahwa banyak koperasi di Indonesia saat ini menghadapi masalah kapasitas pengelolaan, meski sebenarnya memiliki potensi besar dari sisi sumber daya alam dan dukungan pendanaan. Ketiadaan SDM yang tepat membuat banyak koperasi gagal memaksimalkan potensi tersebut.

Baca Juga: Prabowo Luncurkan 80 Ribu Kopdes Merah Putih, Preskom NT Corp: Membangun Indonesia Memang Harus dari Desa

“SDM kita belum sesuai kapasitas yang dibutuhkan untuk mengelola SDA yang mereka miliki. Pemerintah perlu fasilitasi hal-hal yang harus ditambahkan, teknologi, pembiayaan dan pendampingan. Mereka perlu didukung dalam perencanaan, proses produksi hingga pemasaran,” jelasnya.

Menurut Nurdin, pembentukan koperasi di desa seharusnya tidak dimulai dari nol. Banyak desa sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bisa menjadi pijakan awal, terutama bagi yang sudah punya pengalaman mengelola usaha. Namun, ia menekankan pentingnya penentuan produk sejak awal, agar koperasi bisa fokus pada optimalisasi sumber daya yang tersedia di wilayahnya.

“Kalau koperasi sudah ditentukan mau produksi apa, ini akan lebih mudah. Misalnya produk-produk pertanian. Yang penting adalah bagaimana produktivitasnya ditingkatkan. Karena kalau produktivitasnya masih rendah, ya susah,” ucap Nurdin.

Baca Juga: Nurdin Tampubolon: Koperasi Merah Putih Jalan Strategis Bangun Indonesia dari Desa

Ia menambahkan, peningkatan produktivitas ini harus dilakukan secara sistematis melalui pelatihan, mekanisasi, dan pemanfaatan sistem digital yang dapat menekan biaya produksi. Pendekatan ini, kata dia, tak hanya berdampak pada efisiensi ekonomi, tetapi juga memberikan pemahaman bisnis kepada masyarakat desa.

“Pendapatan itu kan penjualan dikurangi biaya. Kalau biaya bisa ditekan, koperasi akan lebih sehat secara bisnis. Ada dua manfaat di sini: secara ekonomi langsung dirasakan masyarakat, dan yang kedua adalah perputaran dana di desa yang bisa menggerakkan ekonomi lokal,” pungkasnya.

Nurdin menilai, meskipun koperasi di desa belum tentu mencetak profit besar seperti korporasi, namun nilai edukatif dan kemandirian ekonomi yang ditumbuhkan jauh lebih penting dalam jangka panjang. Ia berharap koperasi desa bisa menjadi wahana pembelajaran sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal dan gotong royong.

x|close