A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

IKN Bakal Terapkan Konsep Kota Spons, Buat Apa? - Ntvnews.id

IKN Bakal Terapkan Konsep Kota Spons, Buat Apa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2024, 13:30
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Ilustrasi - Perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (ANTARA/HO-Humas Waskita Karya)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkenalkan konsep kota spons atau sponge city yang diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Sponge city merupakan konsep pengelolaan air perkotaan yang menjadikan kota seperti spons yang menyerap, menyimpan dan mengelola air hujan secara efektif.

Adapun konsep ini telah diterapkan di sejumlah kota dunia, seperti Shanghai Auckland, London, Mumbai dan Philadelphia.

Sementara itu, penerapan konsep Sponge City di Ibu Kota Nusantara itu salah satunya bertujuan untuk mengurangi risiko banjir.

"Penerapan konsep Sponge City bertujuan mengurangi risiko banjir, meningkatkan kualitas air dan mempromosikan penggunaan sumber daya air yang bijaksana dalam lingkungan perkotaan," tulis Kementerian PUPR dalam unggahan di Instagram resminya @kemenpupr, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Bukan 1000 Mobil tapi Sewa 100 Mobil Buat HUT RI di IKN

Baca juga: Istana Garuda di IKN Disebut Mirip Kerajaan Siluman Kelelawar, Pak Bas Buka Suara

Lebih lanjut, Kementerian PUPR juga menjelaskan Sponge City dapat diwujudkan dengan membangun infrastruktur hijau seperti taman kota, atap hijau dan lahan basah.

Sehingga penerapan konsep sponge city di IKN dimulai pembangunan ruang terbuka hijau dan biru secara merata dan tersambung dalam kesatuan tata hidrologis.

Lalu desain fasilitas perkotaan skala mikro, misalnya dengan memanfaatkan atap hijau pada bangunan dan terakhir desain fasilitas perkotaan skala makro, misalnya  melalui penerapan jalan dan trotoar berpori, biosengkedan dan sistem bioretensi.

Halaman
x|close