Ntvnews.id, Jakarta - SMA Negeri 40 Jakarta dinobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional tahun 2024, penghargaan ini diberikan langsung oleh Wakil Menteri LHK Alue Dohong di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada hari Rabu (2/10/2024).
SMA Negeri 40 Jakarta merupakan Sekolah Energi Berdikari Pertamina binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Integrated Terminal Jakarta. Dimana sebagai perusahaan energi, Pertamina dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) selalu mengedepankan program yang dapat menjaga lingkungan melalui program edukasi dan juga implementasi energi baru terbarukan pada Program Sekolah Energi Berdikari (SEB).
Program SEB menciptakan inovasi untuk lingkungan sebagai pendorong untuk menunjang predikat sekolah Adiwiyata (Sekolah Berbasis Lingkungan).
“Keberhasilan SMA Negeri 40 Jakarta untuk mendapatkan penghargaan ini tidak luput dari kolaborasi beberapa pihak pastinya Para Guru dan Siswa, Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Administrasi Jakarta utara, Dinas Pendidikan Provinsi DKJ, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Dinas Lingkungan Hidup provinsi DKJ dan Pertamina yang selalu support untuk mengembangkan inovasi dan memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya lingkungan dan energi terbarukan”, ujar Titin Novianti,S.Pd,MM, Kepala Sekolah SMA Negeri 40 Jakarta.
Titin Novianti,S.Pd,MM, Kepala Sekolah SMA Negeri 40 Jakarta menerima penghargaan untuk Sekolah Energi Berdikari Pertamina SMA Negeri 40 Jakarta sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional tahun 2024 yang diserahkan langsung oleh Wakil Menteri LHK Alue Dohong/Foto: Istimewa
Dalam program Sekolah Energi Berdikari Pertamina di SMA Negeri 40 Jakarta setidaknya ada sebanyak 44 siswa telah menjadi Duta Energi Muda, dimana para siswa berperan aktif dalam kampanye penghematan energi dan pemanfaatan energi terbarukan dengan kapasitas 3,3 kWp yang terintegrasi dengan jaringan listrik sekolah.
Dari pemanfaatan energi baru terbarukan dapat menghasilkan energi sebesar 53,4 kWh per hari, yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sebanyak 3.820 kg CO2eq/tahun dan dapat menghemat biaya listrik sebesar Rp 6,8 juta per tahun.
Selain itu program ini juga mendorong pendidik dan siswa untuk mengembangkan inovasi terkait pengelolaan lingkungan dan energi terbarukan melalui pembuatan sistem penyiraman otomatis dan pompa air kolam ikan yang dinyalakan oleh PLTS.