Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Fokus pelaku pasar pada pekan ini tertuju pada Rapat Dewan Gubernur BI (RDG) yang diselenggarakan pada Selasa (19/11) dan Rabu (20/11), yang akan memutuskan kebijakan terkait suku bunga acuan (BI rate) periode November 2024.
Pada hari yang sama, BI akan merilis deposit facility rate dan lending facility rate.
Dari mancanegara, pelaku pasar juga akan mencerna komentar terbaru dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang pada pekan lalu menyatakan bahwa bank sentral tidak "tergesa-gesa" untuk memangkas suku bunga acuannya.
Data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) periode Oktober 2024 yang dirilis pada Jumat (15/11) menunjukkan peningkatan sebesar 0,4 persen, atau sedikit lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 0,3 persen.
Secara keseluruhan, pelaku pasar harus bersiap menghadapi fluktuasi dalam waktu dekat mengingat belum jelasnya arah kebijakan pemerintahan dari Presiden Terpilih AS Donald Trump.
Dari regional, bank sentral China juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pada Rabu (20/11), yang mana China lewat Loan Prime Rate (LPR) tenor satu dan lima tahun diperkirakan pasar masih akan menahan suku bunganya masing-masing sebesar 3,1 persen dan 3,6 persen.
Sementara itu, bursa Saham AS atau Wall Street mencatatkan penurunan signifikan pada perdagangan di Jumat (15/11), yang terjadi di tengah kekhawatiran investor terkait dengan kebijakan suku bunga acuan dari The Fed.