A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Mendag: Harga MinyaKita Sudah Normal, Rp15.700 per Liter - Halaman 2 - Ntvnews.id

Mendag: Harga MinyaKita Sudah Normal, Rp15.700 per Liter

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Des 2024, 13:45
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (tengah) saat memberikan keterangan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (23/12/2024). Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (tengah) saat memberikan keterangan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (23/12/2024). (ANTARA (Rubby Jovan))

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Rusmin Amin, mengungkapkan bahwa kenaikan harga MinyaKita disebabkan oleh rantai distribusi yang terlalu panjang, yang berujung pada harga yang lebih tinggi ketika sampai ke konsumen.

Baca juga: Mendag Budi Santoso Jamin Harga Minyakita Kembali Normal Pekan Ini

Ia menyatakan bahwa dengan distribusi yang panjang, ada kemungkinan terjadi transaksi tambahan antara pengecer, yang akhirnya membuat harga jual di masyarakat menjadi lebih tinggi.

"Kami melihat ada terlalu banyak peralihan barang. Kenaikan harga ini membuat harga yang sampai ke konsumen tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700," ujar Rusmin.

Rusmin mengidentifikasi bahwa harga di tingkat distributor utama (D1 dan D2) masih sesuai dengan HET, namun harga melonjak tajam setelah melewati pengecer dan grosir.

Ia menambahkan bahwa banyak pengecer menjual kembali minyak ke pengecer lain atau grosir sebelum sampai ke konsumen akhir.

"Akibatnya, harga di tingkat konsumen pasti lebih tinggi daripada HET yang ditetapkan. Ini adalah model distribusi yang sedang kami pelajari," jelasnya. (Sumber: Antara)

Halaman
x|close