Prabowo Panggil Deretan Menteri Bahas Kelanjutan HGBT

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Jan 2025, 17:02
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/12/2024). Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/12/2024). (ANTARA (Rangga Pandu Asmara Jingga))

HGBT merupakan kebijakan yang mulai diterapkan sejak 2020 dan direncanakan berakhir pada Desember 2024. Kebijakan ini bertujuan memberikan harga gas bumi yang lebih murah bagi beberapa sektor industri. Dengan HGBT, tujuh sektor industri yang telah ditentukan pemerintah dapat membeli gas bumi seharga 6 dolar AS per MMBtu (juta meter kubik).

Baca Juga: Kilang Pertamina Siap Kelola Minyak Jelantah untuk Energi Yang Berkelanjutan

Ketujuh sektor tersebut meliputi industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, dan sarung tangan karet.

Keinginan untuk melanjutkan kebijakan HGBT beberapa kali diutarakan oleh Agus Gumiwang. Dalam keterangannya kepada wartawan pada Jumat, 17 Januari 2025 pekan lalu, Agus menegaskan bahwa gas bumi merupakan komponen penting dalam industri.

“Yang penting bagi industri itu adanya suplai gas yang terjamin dengan harga yang juga terjamin,” katanya. Selain itu, ia menambahkan bahwa ketersediaan suplai gas bumi juga harus mendapat perhatian.

Sementara itu, Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyebutkan bahwa subsidi melalui kebijakan HGBT telah membantu menurunkan biaya energi dalam total modal produksi sebesar 23-26 persen. Subsidi ini juga memberikan dampak berantai yang signifikan, seperti peningkatan investasi baru, penyerapan tenaga kerja, serta kontribusi dalam bentuk pembayaran pajak kepada negara.

Asaki berharap pemerintah dapat segera memperpanjang kebijakan HGBT untuk industri keramik nasional pada Januari 2025, mengingat sektor ini sangat bergantung pada subsidi tersebut karena kebutuhan energinya yang tinggi untuk proses produksi.

Halaman
x|close