Selain tarif listrik, komoditas lain yang turut memberikan kontribusi besar terhadap deflasi adalah ketimun, tarif kereta api, dan tarif angkutan udara, yang masing-masing mencatatkan deflasi sebesar 0,03 persen dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen.
Baca Juga : BPS: Deflasi Tarif Pesawat Dipicu Kebijakan Penurunan Harga Tiket
Sementara itu, sejumlah komoditas menyumbang andil terhadap inflasi, seperti cabai merah (0,19 persen) dan cabai rawit (0,17 persen). Selain itu, ikan segar, minyak goreng, dan bensin masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen.
Pada Januari 2025, deflasi utamanya dipengaruhi oleh komponen harga yang diatur pemerintah (administered price), yang mencatatkan deflasi sebesar 7,38 persen dengan andil 1,44 persen. Komoditas yang berkontribusi dalam komponen ini antara lain tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api.
Sementara itu, komponen harga bergejolak (volatile food) dan komponen inti (core inflation) mengalami inflasi.
Komponen harga bergejolak mencatatkan inflasi sebesar 2,95 persen dengan andil 0,48 persen. Komoditas yang berperan antara lain cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras.
Baca Juga : BPS Sebut Jumlah Wisatawan Mancanegara Januari-November 2024 Terbanyak Dalam 5 tahun