Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perdagangan menggandeng Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) siap ekspor.
Sinergi ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang memiliki lingkup kerja sama dalam hal penguatan rantai pasok dalam negeri, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, peningkatan dukungan skema pembiayaan, serta kegiatan lainnya yang disepakati kedua pihak.
Hal tersebut ditekankan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Senin 24 Februari 2025.
Wamendag Roro menyampaikan, nota kesepahaman ini merupakan langkah strategis Kemendag dan Kementerian BUMN dalam memperkuat sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui UMKM.
Baca juga: Aksi Indonesia Gelap di Makassar Memanas! Blokade dan Pembakaran Kacaukan Lalu Lintas
Selain itu, untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia serta memperluas akses pasar domestik dan global.
"Melalui kolaborasi ini, kita akan fokus pada pemanfaatan segenap sumber daya bersama untuk dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional, utamanya bagi UMKM dan industri lokal untuk tumbuh dan bersaing di pasar global," ujar Wamendag Roro.
Wamendag Roro mengungkapkan, UMKM memiliki peran fundamental sebagai penggerak perekonomian Indonesia.
"Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 61 persen atau senilai Rp9.580 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” urainya.
UMKM, lanjutnya, berperan dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan berkontribusi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia.
Baca juga: Rano Karno Buka Acara Kejuaraan Pencak Silat Piala Gubernur DKI Jakarta: Kita Patut Berbangga
Wamendag Roro menambahkan, Kemendag juga terus menggenjot daya saing UMKM melalui tiga pilar utama yakni pengembangan produk ekspor, pengembangan pelaku usaha, dan pengembangan pasar ekspor.
Tiga pilar ini kemudian diterjemahkan dalam berbagai bentuk kegiatan, di antaranya berbagai pelatihan ekspor, klinik desain, promosi dagang, serta penjajakan kerja sama bisnis (business matching).
“Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kontribusi UMKM dalam mendukung pencapaian target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1 persen pada tahun ini,” ujar Wamendag Roro.
Wamendag Roro juga mengungkapkan, Kemendag terus membangun sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat ekosistem ekspor, termasuk Kementerian BUMN sebagai mitra strategis dalam mengakselerasi UMKM menjadi pelaku ekspor yang kompetitif.
Sementara itu, Wamen Tiko menyatakan apresiasinya atas sinergi dengan Kementerian Perdagangan, terutamanya untuk makin menjadikan UMKM Indonesia go global.
"Kami, di Kementerian BUMN, mengapresiasi kolaborasi yang efektif bersama dengan Kementerian Perdagangan terutama untuk semakin menjadikan UMKM kita ‘go global’. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto," ucap Wamen Tiko.
Baca juga: MK Perintahkan KPU Empat Lawang Gelar Pemilihan Suara Ulang
"Jika selama ini, perhatian besar BUMN ke UMKM mulai dari fasilitasi pembiayaan hingga akses pasar, kerja sama dengan Kementerian Perdagangan akan membuat jaringan (network) UMKM kita kian berdaya saing dan ‘go international’," sambungnya.
Wamen Tiko menambahkan, Kementerian BUMN dalam lima tahun terakhir telah memberikan dukungan besar kepada UMKM melalui pembiayaan hingga peluang ke pasar yang lebih luas.
Mulai dari BRI yang fokus di sektor mikro, serta platform PaDi (Pasar Digital) UMKM dan BNI yang terus mendorong UMKM mampu ekspor.
Platform PaDi UMKM yang telah berjalan selama lima tahun, kini memiliki hampir 55 ribu UMKM dengan total transaksi mencapai Rp58 triliun.