Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, dan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)
Ntvnews.id, Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan dan Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memberikan perlindungan jaminan ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja yang terlibat dalam ekosistem program Pemenuhan Gizi Nasional atau yang sering dikenal makan bergizi gratis (MBG).
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi para pekerja Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Ini adalah bentuk sinergi yang sangat baik karena banyak sekali nanti pekerjaan yang terlibat di SPPG dan semua pekerjaan itu wajib dilindungi oleh negara. Wujud negara hadir adalah mereka terlindungi perlindungan sosial jaminan pekerjaan," ucap Anggoro di Jakarta, Senin 21 April 2025.
Ia juga mengapresiasi inisiatif Badan Gizi Nasional yang secara proaktif menggandeng BPJS Ketenagakerjaan demi memastikan jaminan ketenagakerjaan bagi para pekerja.
Baca juga: Yayasan MBG Diduga Gelapkan Duit Nyaris Rp 1 M, Ini Kata Badan Gizi Nasional
Terkait skema perlindungan yang diberikan, Anggoro menegaskan bahwa semua pekerja yang terlibat termasuk tenaga dari pihak ketiga seperti supplier akan didorong untuk mendapatkan perlindungan yang sama.
"Tadi Pak Dadan sampaikan ada supplier nantinya yang juga punya pekerja, itu akan didorong untuk terlindungi. Kami melihat paling tidak ada 1,2 juta pekerja yang berpotensi terlindungi," ungkap Anggoro.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menambahkan, tenaga kerja yang terlibat dalam setiap SPPG sebanyak 40 sampai 50 orang.
Menurutnya tiga diantaranya adalah pegawai dari Badan Gizi Nasional dan sisanya merupakan relawan yang terlibat dalam menyiapkan keperluan makan bergizi gratis.
Baca juga: Istana Pastikan MBG Dikelola Secara Ketat Tanpa Pungli oleh Badan Gizi Nasional
Untuk itu, guna melindungi pekerja dari berbagai hal yang bisa dialami dalam keadaan bekerja perlu adanya perlindungan pekerjaan seperti BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami tidak memotong gaji mereka, tetapi kami menambahkan membayar preminya untuk mereka, sehingga semua yang terlibat di dalam program makanan bergizi secara sosial terlibat," tandasnya.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
