Kuartal I 2025, BNI Kantongi Laba Bersih Rp5,4 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Apr 2025, 12:06
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menara BNI (BNI) Menara BNI (BNI)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat laba bersih sebesar Rp5,4 triliun pada kuartal I 2025.

Perolehan itu tumbuh 1,3 persen secara tahunan atau year on yeary (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,33 triliun.

Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, ditengah dinamika dan tantangan ketidakpastian global, perseroan berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid dibarengi dengan pertumbuhan bisnis yang prudent.

"Pencapaian kinerja keuangan BNI pada Kuartal I-2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Paolo dalam keterangannya, Senin 28 April 2025.

Baca juga: Daftar Lokasi ATM BNI dan Mandiri di Jabodetabek yang Sediakan Uang Pecahan Rp10 Ribu dan Rp20 Ribu

Pertumbuhan laba tersebut didukung pertumbuhan kredit BNI tumbuh sebesar 10,1 persen secara tahunan (yoy) mencapai Rp765,47 triliun per Maret 2025, didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 16 persen yoy menjadi Rp433,4 triliun.

Dalam segmen korporasi, pembiayaan ke sektor swasta dan institusi naik 17 persen menjadi Rp317,1 triliun, sementara kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat 13,3 persen menjadi Rp116,3 triliun.

Segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua setelah korporasi dengan pertumbuhan sebesar 13 persen yoy menjadi Rp144,9 triliun.

Pertumbuhan tertinggi berasal dari personal loan yang meningkat 13,7 persen dan kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 12,5 persen secara tahunan.

Pada kredit segmen menengah, pertumbuhan kreditnya ditopang dari kredit komersial yang meningkat 2,6 persen yoy. Sedangkan pada segmen kecil tercatat pertumbuhan pembiayaan non-Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 6,1 persen yoy.

Baca juga: Profil Alexandra Askandar, Wakil Dirut BNI yang Baru

Secara keseluruhan, komposisi kredit BNI didominasi segmen korporasi sebanyak 56,6 persen dari total pembiayaan, disusul oleh segmen konsumer 18,9 persen, kredit ke segmen menengah dan kecil masing- masing 12,6 persen dan 9,6 persen.

Sedangkan kontribusi pembiayaan dari anak usaha meningkat dari 1,6 persen menjadi 2,2 persen. Pertumbuhan kredit BNI secara konsolidasi pada kuartal I-2025 telah sesuai dengan target yang ditetapkan sepanjang tahun ini.

Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) terjaga di level 2 persen dan loan at risk turun menjadi 10,9 persen dari 13,3 persen pada kuartal I-2024.

Perbaikan kualitas ini juga menghasilkan penghematan beban pencadangan yang dibentuk atau credit cost dari 1 persen menjadi 0,9 persen, sejalan dengan target aspirasi BNI tahun ini.

Pertumbuhan kredit yang sehat juga didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) BNI sebesar 5 persen yoy menjadi Rp819,6 triliun. 

Baca juga: Putrama Wahju Setyawan Ditunjuk Jadi Direktur Utama BNI Gantikan Royke Tumilaar

Dimana pertumbuhan tertinggi berasal dari penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 6,3 persen, terutama pada produk tabungan yang tumbuh solid sebesar 10,2 persen yoy menjadi Rp257,8 triliun dan giro tumbuh 3,4 persen yoy menjadi Rp320 triliun.


x|close