A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

IHSG Dibuka Menghijau ke Level 7.003, Rupiah Menguat Rp16.561 per Dolar AS - Ntvnews.id

IHSG Dibuka Menghijau ke Level 7.003, Rupiah Menguat Rp16.561 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Mei 2025, 09:51
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Arsip foto - Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi 15 Mei 2025 bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data neraca perdagangan Indonesia periode April 2025.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 23,27 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.003,15.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,31 poin atau 0,29 persen ke posisi 789,39.

"IHSG diperkirakan menguji level psikologis 7.000 pada perdagangan Kamis (15/5)," ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp20.000, Segram Jadi 1.866.000

Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data neraca perdagangan Indonesia periode April 2025 yang diperkirakan turun menjadi 2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dari sebelumnya 4,33 miliar dolar AS pada Maret 2025.

Kondisi ini seiring dengan perkiraan pertumbuhan nilai impor yang lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor pada April 2025.

Dari mancanegara, pelaku pasar mengantisipasi rilis data The Producer Price Index (PPI) AS periode April 2025, yang diperkirakan naik menjadi 0,2 persen month to month (mtm) dari terkontraksi 0,4 persen (mtm) pada Maret 2025, yang mengindikasikan pemulihan sektor produksi atau manufaktur.

Pelaku pasar juga masih memantau perkembangan perdagangan global, yang mana Presiden AS Donald Trump melakukan tur ke negara-negara Teluk dan mengamankan komitmen investasi senilai 600 miliar dolar AS dari Arab Saudi.

Ketua The Fed Jerome Powell akan berbicara di Konferensi Riset Thomas Laubach, Washington, D.C dengan tema Framework Review (Tinjauan Kerangka Kebijakan) pada Kamis (15/5) waktu Washington DC. Investor menantikan pernyataan Powell terutama setelah meredanya perang dagang antara China dan AS.

Dari kawasan Eropa, pelaku pasar mengantisipasi rilis data GDP Growth Rate Prelimenary periode kuartal I 2025 di Inggris, yang diperkirakan tumbuh 1,2 persen (yoy), atau lebih rendah dari 1,5 persen (yoy) pada kuartal IV 2024.

Sementara itu, bursa Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Rabu (14/5), indeks S&P 500 ditutup naik tipis sebesar 0,1 persen menjadi 5.892,58, sementara Nasdaq Composite menguat 0,7 persen ke 19.146,81. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average turun 0,2 persen ke 42.051,06.

Baca juga: Puluhan Preman Bermodus Jukir Ilegal Diciduk di Jakbar, Modus Pungli Terungkap

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 451,83 poin atau 1,19 persen ke level 37.676,30 indeks Shanghai melemah 10,69 poin atau 0,31 persen ke posisi 3,393,46, indeks Kuala Lumpur melemah 1,97 poin atau 0,12 persen ke posisi 1.584,33, dan indeks Straits Times menguat 9,85 poin atau 0,25 persen ke 3.880,90.

Bergeser ke nilai tukar rupiah, pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi di Jakarta (15/5) menguat sebesar 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.561 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.562 per dolar AS.

x|close