Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan bahwa ketersediaan infrastruktur digital menjadi kunci utama dalam memastikan kecerdasan buatan (AI) dapat diakses secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam perhelatan HIPMI x MVT Connect 2025 yang berlangsung di Makassar, Meutya menyoroti pentingnya percepatan akses internet di kawasan timur Indonesia guna meletakkan dasar bagi transformasi AI yang bersifat inklusif, aman, dan beretika.
"Ini adalah modal dasar untuk digitalisasi dan kemudian embracing atau menerima artificial intelligence atau kecerdasan artificial, tanpa ini AI tidak akan mungkin terjadi karena kita tidak punya konektivitas," ujar Menteri Meutya Hafid dalam acara HIPMI x MVT Connect 2025 bertema "Beyond Limits - AI for Next-Gen Digital Transformation" di Hotel Claro Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 16 Juni 2025.
Ia menyampaikan bahwa konektivitas yang merata akan memungkinkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan di berbagai sektor kehidupan.
Menurut Meutya, saat ini AI sudah banyak diterapkan dalam bidang pemasaran, industri gim, dan juga dunia pendidikan. Pemerintah, tambahnya, kini sedang mendorong pemanfaatan lebih lanjut AI dalam sektor-sektor strategis lainnya seperti pendidikan, ketahanan pangan, perikanan, dan layanan pemerintahan.
"Perikanan salah satu yang menjadi concern juga dari Presiden Prabowo Subianto dan kita juga ingin AI lebih banyak masuk di layanan publik atau layanan pemerintahan. Jadi ini yang harus kita dorong ke depan," tuturnya.
Ia juga mendorong para pelaku usaha untuk mulai mengembangkan kapabilitas digital mereka dan tidak ragu untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam kegiatan bisnis.
Meutya menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur konektivitas, terutama di wilayah timur Indonesia, demi mendorong pemerataan transformasi digital nasional.
"Harusnya kalau transformasi digital berjalan baik, kita enggak ada lagi daerah 3T karena diterobos dengan digitalisasi," katanya.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh daerah, termasuk Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, serta Ketua Umum BPD HIPMI Sulawesi Selatan Andi Amar Ma’ruf Sulaiman.