Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mewaspadai dampak konflik Iran-Israel terhadap perekonomian Indonesia.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa perang antara Iran dan Israel yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir telah langsung berdampak pada pasar minyak dimana harga minyak dunia naik lebih dari 8 persen.
"Hari ini mungkin hari ketiga terhadap mulai pecahnya perang Israel dengan Iran dan ini telah menyebabkan langsung pada hari pertama harga minyak naik lebih dari 8 persen," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Selasa 17 Juni 2025.
Harga minyak mentah brent yang sebelumnya berada di bawah 70 dolar AS per barel melonjak hingga mencapai 78 dolar AS per barel, sebelum terkoreksi ke level 75 dolar AS per barel.
Baca juga: Sri Mulyani Umumkan APBN Kembali Tekor Rp21 Triliun di Mei 2025
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebutkan bahwa ketegangan kedua negara ini juga bisa mempengaruhi terhadap kondisi perekonomian baik melalui harga komoditas maupun dari sisi nilai tukar, suku bunga, dan arus modal atau capital flow.
"Inilah yang sedang akan terus kita hadapi menghadapi geopolitik yang makin meruncing, ungkapnya.
Seperti diketahui, ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas setelah Israel meluncurkan serangan besar pada Jumat, 13 Juni 2025, yang mengguncang ibu kota Iran, Teheran.
Serangan tersebut menargetkan fasilitas militer dan nuklir Iran, serta menewaskan beberapa ilmuwan nuklir terkemuka dan komandan militer penting.
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap RI Butuh Investasi Rp10 Ribu Triliun Lebih untuk Infrastruktur Hingga 2029
Ini merupakan babak terbaru dalam sejarah panjang permusuhan kedua negara yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Israel menyatakan serangan itu sebagai respons terhadap ancaman eksistensial dari program nuklir Iran yang terus berkembang pesat.