A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Wamenkomdigi Tegaskan Pentingnya Perlindungan Hak Jurnalis di Tengah Arus AI - Ntvnews.id

Wamenkomdigi Tegaskan Pentingnya Perlindungan Hak Jurnalis di Tengah Arus AI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jul 2025, 13:51
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria saat menghadiri Forum Internasional CTRL+J Asia Pacific (APAC) yang digelar di Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juli 2025. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria saat menghadiri Forum Internasional CTRL+J Asia Pacific (APAC) yang digelar di Jakarta Pusat, Selasa, 22 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga hak-hak jurnalis dan penerbit di tengah percepatan transformasi digital serta dominasi kecerdasan buatan (AI).

“Kami ingin memastikan bahwa teknologi, termasuk AI, tidak menjadi perusak nilai-nilai dasar jurnalistik, tetapi justru menjadi penguat bagi jurnalisme yang independen dan bertanggung jawab,” ujar Nezar dalam pernyataannya dari Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025.

Ia menekankan bahwa Indonesia sedang mengupayakan terciptanya ekosistem digital yang adil, inklusif, dan mendukung jurnalisme berkualitas. Hal ini dinilai mendesak, mengingat pola konsumsi berita masyarakat Indonesia telah berubah secara drastis dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Nezar, sebanyak 57 persen masyarakat Indonesia saat ini mengandalkan media sosial sebagai sumber utama berita, sementara 40 persen menggunakannya untuk mendapatkan informasi harian. Di kalangan anak muda berusia 18 hingga 24 tahun, angkanya bahkan melampaui 50 persen.

“Pergeseran ini membuat industri media nasional menghadapi tantangan serius, yaitu menurunnya pendapatan iklan, turunnya kepercayaan publik, dan kecenderungan menghindari berita arus utama,” katanya.

Nezar menggarisbawahi pentingnya regulasi yang mampu melindungi hak-hak ekonomi dan moral para jurnalis, terutama di tengah dominasi platform digital global yang diperkirakan akan menguasai 81 persen belanja iklan di kawasan Asia Pasifik pada 2028.

“Pemerintah Indonesia tengah memperkuat upaya regulatif yang mendukung hak penerbit di platform digital. Ini bukan hanya soal keberlanjutan ekonomi, tetapi juga menjaga integritas informasi publik,” lanjut Nezar.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam Forum Internasional CTRL+J Asia Pacific (APAC) yang digelar di Jakarta Pusat pada Selasa (22 Juli 2025). Acara tersebut mempertemukan perwakilan pemerintah, industri teknologi, media, dan masyarakat sipil untuk membahas strategi kolektif dalam menghadapi perubahan lanskap media.

Salah satu topik utama dalam diskusi tersebut adalah perlunya pengembangan model bisnis baru, kemitraan yang setara, serta pemanfaatan AI yang etis dan tidak bias terhadap bahasa minoritas di wilayah Asia Pasifik.

“Kami ingin teknologi menjadi fasilitator, bukan pengganti nilai-nilai jurnalisme. Ini saatnya membangun kolaborasi yang kuat antara media dan raksasa teknologi agar konten berkualitas mendapatkan pengakuan dan kompensasi yang layak,” ucap Nezar.

Forum CTRL+J APAC di Jakarta merupakan bagian dari rangkaian diskusi global mengenai masa depan jurnalisme, yang sebelumnya telah digelar di Johannesburg dan São Paulo. Kali ini, Indonesia menjadi tuan rumah untuk kawasan Asia Pasifik yang tengah mengalami lonjakan signifikan dalam konsumsi berita digital, khususnya melalui media sosial dan perangkat seluler.

(Sumber: Antara)

x|close