Mendag Sebut Negosiasi Tarif RI-AS Masih Berjalan, Target Selesai Sebelum September

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Agu 2025, 15:03
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa negosiasi tarif antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa negosiasi tarif antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa negosiasi tarif antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut.

Seperti diketahui,  Presiden AS Donald Trump menurukan tarif impor untuk Indonesia yang semula 32 persen menjadi 19 persen.

Mendag berharap kesepakatan akhir bisa tercapai sebelum September 2025.

"Resiprokal kita dapat 19 persen itu berlaku 7 hari setelah tanggal 31 Juli. Sekarang proses negosiasi juga masih terus berjalan sebenarnya. mudah-mudahan sebelum 1 September sudah selesai," ucap Mendag dalam konferensi pers, Senin 4 Agustus 2025.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan penurunan tarif tambahan untuk beberapa komoditas tertentu, khususnya produk yang tidak diproduksi oleh AS.

Baca juga: Trump Resmi Teken Tarif Baru AS, Mulai Berlaku 7 Agustus

"Paling tidak di dalam proses negosiasi nanti kita juga ingin mendapatkan penurunan tarif seperti komoditas yang tidak dimiliki atau tidak diproduksi oleh AS," bebernya.

Seperti diketahui, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Bawah pemerintah Indonesia masih melanjutkan negosiasi tarif impor dengan AS.

Menurutnya meski AS telah menetapkan tarif impor sebesar 19 persen untuk produk asal Indonesia, perundingan teknis masih berjalan.

Airlangga mengungkapkan bahwa beberapa komoditas Indonesia akan mendapatkan tarif impor yang lebih rendah dari 19 persen, bahkan mendekati 0 persen.

"Perundingan masih akan terus berlangsung untuk bicara detail teknis, karena masih ada beberapa kepentingan yang dijanjikan dan akan ditindaklanjuti, yaitu terkait dengan beberapa popok yaitu Indonesia akan diberikan juga tarif yang lebih rendah 19 persen," ucap Airlangga.

Baca juga: Trump Naikkan Tarif Kanada Jadi 35 Persen

Lebih lanjut, Airlangga merincikan beberapa komoditas yang berpotensi mendapatkan tarif impor 19 persen dari AS merupakan produk sumber daya alam yang tidak diproduksi di AS. 

"Seperti kelapa sawit, kopi, kakao, produk agro dan juga produk mineral lainnya termasuk juga komponen pesawat terbang dan juga komponen daripada produk industri di kawasan industri tertentu seperti di free trade zone," ungkap Airlangga.

"Jadi itu sedang dalam pembahasan dan itu dimungkinkan lebih rendah dari 19 persen, dan dimungkinkan mendekati 0 persen," lanjutnya.

x|close