Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dua Kali Lebih Efisien Dari Rata-Rata 17 Sektor Lain

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Agu 2025, 13:37
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti) merilis laporan riset berjudul Mengoptimalkan Peran Ekonomi Digital dalam Mewujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan 8 persen di Indonesia. Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti) merilis laporan riset berjudul Mengoptimalkan Peran Ekonomi Digital dalam Mewujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan 8 persen di Indonesia.

Ntvnews.id, Jakarta - Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti) merilis laporan riset berjudul Mengoptimalkan Peran Ekonomi Digital dalam Mewujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan 8 persen di Indonesia. 

Temuan utama riset ini menegaskan peran penting ekonomi digital bagi Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. 

Hasil riset Prasasti juga mencatat bahwa ekonomi digital berkontribusi sekitar Rp1.860 triliun atau 8,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. 

Selain itu, riset ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 unit nilai tambah dari ekonomi digital akan mendorong peningkatan total output ke seluruh sektor lainnya sebesar 1,89 unit. 

Baca juga: OJK Ciptakan Istilah Pindar untuk Bedakan Pinjaman Online Resmi dan Ilegal

Angka ini merefleksikan ketergantungan sektor lain terhadap ekonomi digital.

"Ekonomi digital memiliki peran strategis dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintah. Dengan mendorong dan memfasilitasi perkembangan ekonomi digital, berbagai lapisan masyarakat dapat merasakan dampaknya secara langsung. Ini dapat pula memperluas akses pasar, keuangan, dan teknologi. Dampaknya dapat terasa pada konsumen, para pedagang, pelaku UMKM dan pekerja informal,” ucap Burhanuddin Abdullah, Board of Advisors Prasasti, Selasa 12 Agustus 2025.

Selain itu, Burhanuddin menyampaikan, Industri digital nasional memberikan peluang lebih besar kepada talenta teknologi Indonesia untuk mendapatkan kesempatan kerja dan belajar sesuai bidangnya.

Piter Abdullah, Policy and Program Director Prasasti menegaskan pentingnya memanfaatkan momentum digital untuk pertumbuhan ekonomi inklusif. 

“Dengan tekanan perlambatan ekonomi global, transisi energi, dan pergeseran rantai pasok, Indonesia membutuhkan mesin pertumbuhan yang lebih efisien. Ekonomi digital menawarkan jawaban konkret,” ujar Piter. 

Baca juga: Mentrans Iftitah Serahkan 94 Sertifikat Hak Milik ke Warga Relokasi Rempang Eco City

Dengan proyeksi kontribusi mencapai USD 220–360 miliar pada 2030 dan dominasi 40 persen dari nilai ekonomi digital ASEAN, ekonomi digital memiliki potensi besar mendorong produktivitas nasional. 

“Ekonomi digital tidak hanya menciptakan peluang kerja dan inovasi, tapi juga berperan sebagai enabler untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen,” sambungnya.

Dari hasil riset Prasasti, Research Director Prasasti Gundy Cahyadi menyampaikan bahwa nilai ICOR (Incremental Capital Output Ratio) ekonomi digital ada di angka 4,3. 

“Efisiensi investasi rata-rata 17 sektor ekonomi nasional adalah pada ICOR 10,6. Artinya, setiap rupiah investasi di ekonomi digital mampu menghasilkan dua kali lipat output dibanding sektor konvensional. Semakin rendah angka ICOR menunjukkan semakin efisien suatu sektor dalam mengelola investasi yang masuk menjadi output riil di perekonomian," ujar Gundy. 

"Investasi di infrastruktur digital, pengembangan talenta data, dan cloud service bukan sekadar transformasi sektor, tetapi merupakan strategi industrialisasi nasional yang sangat menentukan daya saing dan masa depan perekonomian Indonesia dua dekade ke depan,” tandasnya.

x|close