Kementerian ESDM Petakan Penyebab Kelangkaan BBM di SPBU Swasta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Agu 2025, 15:50
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (tengah) bersama dengan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto (kiri) usai Peresmian Fase Feed Proyek LNG Abadi di Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (tengah) bersama dengan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto (kiri) usai Peresmian Fase Feed Proyek LNG Abadi di Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memetakan penyebab kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta. Meski sudah mendapat tambahan kuota impor 10 persen, pasokan di beberapa jaringan Shell dan Vivo masih terbatas.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung usai menghadiri Peresmian Fase Feed Proyek LNG Abadi di Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025 menyampaikan bahwa SPBU swasta di tanah air telah memperoleh alokasi tambahan kuota impor.

“Berarti ini asumsi kita penambahan ini kan mencukupi. Jadi, kalau ada kelangkaan, ya kita harus petakan dulu, ini apa yang menyebabkan kelangkaan tadi," ujarnya.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto juga menegaskan hal serupa, bahwa kuota impor untuk SPBU swasta sudah ditambah 10 persen. Menurutnya, apabila pasokan tetap kurang, masyarakat bisa mengisi di SPBU Pertamina.

“Yang nonPertamina sudah ditambah 10 persen, apabila masih kekurangan maka bisa belinya ke Pertamina yang terdekat, SPBU terdekat. Yang nonPertamina sudah ditambah 10 persen ya,” ucap Djoko.

Baca Juga: Jejak Karier Arief Kurnia Risdianto, Dirut Baru PGN

Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menekankan pentingnya memperkuat peran Pertamina sebagai BUMN migas, di tengah kelangkaan BBM di SPBU swasta.

“Saya ingin mengatakan bahwa hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Jadi, Pertamina kita yang akan perkuat. Kita perkuat,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2025.

Bahlil yang baru saja bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan juga menyebut bahwa pertemuan tersebut membahas Pasal 33 UUD 1945 terkait pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran masyarakat. Hal itu berkaitan langsung dengan penugasan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBM nasional.

Meski demikian, Bahlil tidak merinci penyebab kelangkaan di SPBU Shell dan Vivo. Ia hanya menegaskan bahwa perusahaan migas swasta sudah mendapat tambahan kuota impor pada 2025.

“Saya ingin mengatakan bahwa semua perusahaan-perusahaan swasta itu telah mendapatkan kuota impor yang jumlahnya sama dengan 2024 ditambah dengan 10 persen,” ujarnya.

Karena itu, menurut Bahlil, langkah memperkuat Pertamina menjadi krusial di tengah isu kelangkaan BBM yang masih terjadi.

Baca Juga: Prabowo: Efisiensi Anggaran Jangan Diartikan Potong Transfer Daerah

(Sumber: Antara)

x|close