Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara menjawab pertanyaan awak media ditemui seusai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis, 4 September 2025. (ANTARA)
Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan transformasi transmigrasi akan diwujudkan melalui distribusi sumber daya manusia (SDM) unggul di kawasan transmigrasi. Langkah ini menjadi strategi pemerataan pembangunan sekaligus penguatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Iftitah menilai transformasi transmigrasi penting untuk menjawab tantangan persepsi yang keliru, yakni transmigrasi hanya sebatas pemindahan penduduk dari wilayah padat ke daerah jarang.
“Tantangan itulah yang melatarbelakangi program unggulan kami, transmigrasi patriot, yaitu distribusi SDM unggul di kawasan transmigrasi,” kata Mentrans dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis, 8 September 2025.
Baca Juga: Pramono Resmikan Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Ia juga menyoroti pandangan negatif yang masih berkembang di masyarakat.
“Bahkan ada juga yang berpendapat transmigrasi hanya memindahkan orang miskin dan hanya memindahkan masalah. Legasi transmigrasi yang telah membentuk 1.567 desa definitif, 466 ibu kota kecamatan, 116 ibu kota kabupaten, tiga ibu kota provinsi yang baru seolah sirna oleh persepsi ini,” tuturnya.
Menurutnya, persepsi itu menjadi dasar lahirnya program unggulan transmigrasi patriot yang menekankan distribusi SDM unggul di kawasan transmigrasi. Program tersebut diharapkan mempercepat pemerataan pembangunan serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain tim ekspedisi patriot, pemerintah juga menyiapkan program beasiswa patriot jenjang S2 bagi generasi muda Indonesia yang belajar di kawasan transmigrasi, khususnya di lima lokasi prioritas yang ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Pramono: Seluruh Layanan Transportasi Umum di Jakarta Sudah Normal
Kelima kawasan tersebut adalah Rempang di Kepulauan Riau; Mamuju, Sulawesi Barat; Merauke, Papua Selatan; Melolo, Sumba Timur NTT; dan Selaparang, Lombok Timur NTB. Kawasan itu akan dikembangkan sebagai laboratorium pendidikan sekaligus pusat inovasi.
Iftitah menjelaskan, penerima beasiswa tidak hanya menjalankan tugas akademik, tetapi juga pengabdian masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar kampus lebih dekat dengan realitas sosial serta mendorong lahirnya inovasi berbasis kebutuhan transmigrasi.
Mentrans menegaskan orientasi transmigrasi ke depan tidak lagi sekadar soal jumlah penduduk yang dipindahkan, melainkan seberapa besar kesejahteraan masyarakat yang dihasilkan melalui industrialisasi, hilirisasi, dan pembangunan terpadu.
“Kita ingin mendekatkan kampus dengan laboratorium lapangannya, yakni kampus berdampak bukan menara gading. Ke depan kawasan transmigrasi akan menjadi pusat laboratorium ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan pusat inovasi dunia,” kata Mentrans.
Baca Juga: Viral Pickup Pengangkut Lele Kecelakaan di Jalan Tol Ngawi-Kertosono KM 619
(Sumber: Antara)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
