Kemenhub Rancang Strategi Transportasi untuk Libur Natal dan Tahun Baru

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Okt 2025, 15:37
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan (kiri) menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Rencana Operasi Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 bersama dengan para pemangku kepentingan terkait di Jakarta, Rabu (1/10/2025). Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan (kiri) menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Rencana Operasi Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 bersama dengan para pemangku kepentingan terkait di Jakarta, Rabu (1/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyusun strategi untuk menjamin keselamatan serta kelancaran mobilitas masyarakat menjelang penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

"Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, kita membahas persiapan dari masing-masing stakeholders," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, di Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. 

Aan menjelaskan, pihaknya telah mengadakan Rapat Koordinasi Persiapan Rencana Operasi Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 bersama para pemangku kepentingan, yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Dalam rapat tersebut, Kemenhub bersama Korlantas dan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum membahas rancangan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang akan menjadi pedoman bagi petugas di lapangan.

"SKB ini bukan rutinitas biasa, tetapi aturan yang sudah melalui tahap survei dan pengkajian dengan baik seperti aturan pembatasan angkutan barang, manajemen rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan kendaraan di pelabuhan penyeberangan," katanya.

Baca Juga: Kemenhub Tegaskan Merger Garuda-Pelita Harus Satukan Izin Usaha Penerbangan

Aan juga merinci kesiapan sarana dan prasarana transportasi, antara lain 178 terminal penumpang Tipe A dan Tipe B, sekitar 31 ribu bus, 29 pelabuhan penyeberangan dengan 15 lintasan, 251 kapal, dan 72 dermaga. Dari 31 ribu bus itu, sekitar 11 ribu merupakan armada antarkota antarprovinsi, 17 ribu angkutan pariwisata, dan 2 ribu angkutan antarjemput antarprovinsi/sewa.

"Kunci sukses angkutan Natal dan Tahun Baru ialah sinergi, koordinasi dan kolaborasi bersama para pemangku kepentingan karena kita adalah satu untuk menjamin kenyamanan, keselamatan dan kelancaran mobilitas masyarakat," imbuh Aan.

Ia menambahkan bahwa kesiapan optimal diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dalam kesempatan yang sama, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin memaparkan hasil evaluasi penyelenggaraan angkutan tahun sebelumnya.

"Masih terdapat kendaraan barang sumbu tiga masih melanggar SKB, kepadatan di gerbang tol Kalitama dan Cikatama, kemacetan di gerbang tol, kepadatan di rest area, serta kurangnya ketersediaan sarpras alat berat di lokasi rawan bencana alam," jelasnya.

Sementara itu, Kasubdit Wilayah 2A Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Syah Putra A. Gani, menekankan pentingnya memastikan jalan nasional di lintas utama dalam kondisi mantap, bebas lubang, serta menyiagakan posko dan tim tanggap bencana di titik rawan.

Baca Juga: Kemenhub Target Uji Coba Penindakan Truk ODOL Mulai Juni 2026

Dari sisi pengelolaan jalan tol, Operation and Maintenance Group Head PT Jasa Marga, Atika Dara Prahita, menyoroti peran teknologi dalam manajemen lalu lintas.

"Adanya rekayasa lalu lintas berbasis safety, peningkatan kapasitas transaksi di gerbang tol, pengoperasian ruas fungsional serta penyusunan SKB yang mengatur pembatasan operasional angkutan barang dan rekayasa lalu lintas sangat berperan dalam menjaga VCR di bawah 0,7," ungkap Atika.

Menurutnya, pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) melalui Intelligent Transport System (ITS) dan Incident Management System (IMS) juga menjadi faktor penting dalam pengaturan lalu lintas pada periode libur panjang.

Sumber: ANTARA

x|close