Ntvnews.id, Jakarta - Seorang wanita bernama Dewi Rahmawati diduga menjadi korban penyalahgunaan data oleh salah satu oknum Human Resource Development (HRD) perusahaan yang tidak disebutkan namanya.
Pengguna X atau dulunya twitter dengan akun @deeewrahmawati curhat mengenai data dirinya digunakan untuk pinjaman online (pinjol) oleh oknum HRD sebuah perusahaan yang tidak disebutkan.
Ia mengungkapkan, bahwa data dirinya saat melamar kerja disebuah perusahaan bahkan sampai dibuatkan rekening salah satu bank ternama di Indonesia dan lebih kagetnya lagi ada transaksi pinjol mencapai Rp10 juta.
"Gais hati hati ya, Data aku disalah gunakan sama HRD tempat aku ngelamar kerja. dibuatin akun @BNI sampe ada history transaksi pinjol 10Juta. dan aku baru tau hari ini karena baru buka apk wondr," tulis akun tersebut dikutip, Senin (8/7/2024).
Kejadian tersebut membuat Dewi Rahmawati mendatangi Bank untuk mempertanyakan masalah ini. Alhasil pihak bank tersebut langsung melakukan investigasi ke perusahaan yang Dewi sempat melamar kerja.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar pun buka suara mengenai permasalahan yang tengah menjadi sorotan tersebut.
"Itu bukan karena wondrnya, karena waktu dulu mungkin mereka buka rekening lewat perusahaan, saya tidak tahu detailnya. Tapi perusahaan kan ada payroll, payroll buka rekening," ucap Royke di Jakarta, Senin (8/7/2024).
Kendati demikian, Royke mengungkapkan pihaknya langsung melakukan upaya pendalaman dan menegaskan bahwa tidak ada masalah mengenai super app wondr.
"Jadi bukan salah wondrnya, enggak ada isu mengenai wondr securitynya sih tetap kuat. Isunya dulu pernah buka rekening saja," tegasnya.