Pemerintah Siapkan Pendirian Institut Garam Nasional untuk Dorong Swasembada

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Okt 2025, 11:32
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy dalam agenda Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Lahan Garam dan Industri di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa 7  Oktober 2025. ANTARA/ (Muhammad Baqir Idrus Alatas) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy dalam agenda Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Lahan Garam dan Industri di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa 7 Oktober 2025. ANTARA/ (Muhammad Baqir Idrus Alatas) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengungkapkan bahwa pemerintah berencana mendirikan Indonesia Salt Institute (Institut Garam Nasional) sebagai langkah strategis menuju swasembada garam nasional.

“Kita akan membangun Indonesia Salt Institute yang merupakan kombinasi antara pelaku usaha, akademisi, dan mitra pembangunan yang nantinya akan menjadi milestone dalam program swasembada garam kita,” ujarnya dalam agenda Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Lahan Garam dan Industri di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa.

Rachmat menjelaskan bahwa garam merupakan komoditas yang memiliki potensi besar karena dapat diolah menjadi berbagai produk turunan bernilai tinggi, mulai dari kosmetika hingga bahan baku baterai.

Ia menegaskan, pemerintah tidak hanya ingin mengembangkan garam sebagai produk konsumsi rumah tangga, tetapi juga sebagai bahan dasar industri dengan nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi.

Baca Juga: Bappenas: Sertifikasi Halal dalam Program MBG sebagai Penguatan Sistem

Ia menuturkan, pihaknya ingin mengembangkan garam agar bisa digunakan di bidang kedokteran, industri, dan bahan-bahan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi, tidak hanya sekadar garam krosok, garam dapur, atau garam untuk pengawet makanan saja.

Dalam kesempatan tersebut, Rachmat menyebut bahwa kerja sama antara K-Utec Salt Technology Germany, PT Garam, dan sejumlah pemerintah daerah (pemda) menjadi langkah penting dalam membangun industri garam nasional yang lebih modern dan bernilai tinggi.

“Ekosistem pergaraman nasional diperkuat nantinya dengan pendirian Institut Garam Nasional Indonesia,” ucap Kepala Bappenas.

Sementara itu, Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Leonardo AA Teguh Sambodo menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan agar Indonesia mampu memproduksi garam berkualitas tinggi yang memenuhi standar industri, sekaligus mendorong petani garam agar lebih terlibat dalam rantai nilai industri nasional.

Baca Juga: Menteri KKP Gandeng Raffi Ahmad Dorong Kemandirian Industri Garam di Rote Ndao NTT

Beberapa daerah yang terlibat dalam penandatanganan kerja sama tersebut antara lain Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Timor Tengah Utara di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Kabupaten Gresik di Jawa Timur.

“Kami berharap ini menjadi salah satu contoh momentum untuk bisa mengembangkan industri garam secara terintegrasi yang juga melibatkan petani,” ungkap Teguh.

Ia menambahkan bahwa penandatanganan ini diharapkan menjadi titik awal bagi pengembangan industri garam nasional secara bertahap dan berkelanjutan, baik dari sisi skala produksi maupun kualitas.

“Kami juga mohon Bapak Menteri untuk dapat me-launching adanya inisiatif awal berkaitan dengan Salt Institute yang diharapkan akan melengkapi ekosistem yang akan dibangun untuk menumbuhkan industri garam terus dapat meningkatkan kualitasnya, dan dapat mengembangkan solusi-solusi alternatif dan sekaligus inovatif untuk pengembangan garam di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Teguh.

Dengan adanya Institut Garam Nasional, pemerintah berharap dapat memperkuat ekosistem industri garam dari hulu ke hilir, meningkatkan kualitas produksi, serta mengurangi ketergantungan pada impor garam industri.

(Sumber : Antara)

x|close