Selain itu, minat anak untuk belajar dan membaca buku juga menurun, karena terbiasa melihat gambar bergerak dan berwarna dengan efek visual dibandingkan dengan buku pelajaran yang lebih sederhana, hitam putih.
“Anak jadi tidak tertarik untuk belajar, padahal belajar memerlukan fokus. Ketika mereka terbiasa dengan kontras yang sangat tinggi, video-video dengan kontras tinggi ini justru membuat mereka overstimulasi,” tambahnya.
Untuk menghindari hal tersebut, Julian menyarankan agar orang tua lebih aktif dalam mendampingi dan mengawasi anak untuk mencegah kecanduan gawai.
Salah satunya dengan melibatkan anak dalam aktivitas positif seperti membaca bersama, olahraga, atau mencari makanan lezat bersama, alih-alih terus bermain gawai.
Orang tua juga dapat memanfaatkan aplikasi kontrol orang tua untuk mengawasi aktivitas anak di internet, guna melindungi mereka dari konten negatif seperti pornografi dan judi online.
Baca Juga : Gila! Seorang Ayah Tembak Mati Anaknya Gegara Konten Tiktok
Gejala kecanduan gawai yang perlu diwaspadai antara lain anak yang mudah tantrum ketika waktu bermain dibatasi, perubahan emosi yang ekstrem, rela begadang hanya untuk bermain gawai, hingga kesulitan menghentikan kebiasaan berlama-lama.