Viral Kisah Pemuda Salah Naik Pesawat Beda Benua, Kok Bisa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Feb 2025, 10:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Pesawat Ilustrasi Pesawat (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Kisah Michael Lewis benar-benar unik. Ia mengalami kejadian langka: salah naik pesawat. Niatnya ingin pulang ke Oakland, Amerika Serikat, tetapi malah berakhir di Auckland, Selandia Baru.

Mungkin terdengar mustahil atau seperti adegan dalam film, tetapi insiden ini benar-benar terjadi. Lewis, seorang mahasiswa di Community College Sacramento, seharusnya kembali ke Oakland setelah berlibur selama tiga bulan di Jerman. Namun, pada tahun 1985, ia mengalami mimpi buruk bagi seorang traveler—tersesat ke negara lain karena kesalahan naik pesawat.

Dilansir dari ABCnews, Selasa, 25 Februari 2024, kejadian bermula ketika Lewis tiba di Bandara Internasional Los Angeles dengan penerbangan Air New Zealand dari London. Saat pesawat berhenti untuk pembersihan, semua penumpang diminta turun.

Sebagian besar dari mereka menuju ruang tunggu untuk penerbangan lanjutan ke Auckland. Sementara itu, tiket Lewis mengharuskannya melewati bea cukai terlebih dahulu sebelum naik pesawat lain menuju Oakland.

Baca Juga: Siap-siap, Diskon Tiket Pesawat-Tarif Tol Bakal Diumumkan Minggu Depan

Namun, tanpa sadar, Lewis mengikuti penumpang lain menuju ruang tunggu Auckland dan menerima kartu transit untuk kembali naik ke pesawat. Tom Hempel, manajer layanan terminal Air New Zealand, menjelaskan bahwa ada dua petugas yang mengarahkan "penumpang transit ke Auckland" ke ruang tunggu.

Ketika seorang staf maskapai memeriksa tanda terima tiket Lewis, dokumen itu sudah kusut dan sulit dibaca. Staf pun bertanya apakah Lewis menuju Auckland, dan ia dengan yakin menjawab "ya"—padahal ia mengira mereka menyebut Oakland.

Ketika pesawat lepas landas, Lewis mulai menyadari ada sesuatu yang salah setelah mendengar kata "Tahiti," yang bukan tujuan perjalanannya. "Saat itu saya merasa panik," kenangnya.

Juru bicara Air New Zealand menyatakan bahwa staf maskapai sudah bertanya tiga kali apakah ia menuju Auckland, tetapi Lewis tetap menjawab "ya." Lewis bersikeras bahwa ia mendengar "Oakland," bukan "Auckland," karena aksen staf maskapai yang terdengar berbeda baginya.

Baca Juga: Ngeri, Mafia Ingin Tembak Pesawat Presiden Kolombia dengan Rudal

Setelah menyadari kesalahan itu, ia memberi tahu seorang pramugari. Maskapai kemudian bernegosiasi dengan kantor di Auckland dan memutuskan untuk menerbangkannya kembali ke Los Angeles tanpa biaya tambahan. Namun, ia harus menghabiskan sehari di Auckland, yang akhirnya ia manfaatkan dengan mengikuti tur keliling kota. "Tempatnya indah," katanya. "Mungkin lain kali saya bisa datang lebih lama."

Lewis menduga kesalahannya terjadi karena kelelahan setelah perjalanan panjang serta terlalu sering berbicara dalam bahasa Jerman selama liburannya. "Saya sangat lelah," ujarnya. "Tapi Auckland dan Oakland memang terdengar mirip."

Sambil menunggu penerbangan kembali ke Los Angeles, ia akhirnya bisa menertawakan pengalamannya.

"Saya akan duduk di sini sampai pukul 21.30 dan memastikan tidak salah naik pesawat lagi," katanya.

x|close