Ntvnews.id, Jakarta - Dalam dunia konstruksi, menciptakan bangunan yang tidak hanya kokoh tapi juga rapi dan estetis tentu bukan hal yang sederhana. Pemilihan material yang kurang tepat bisa berujung pada hasil yang mengecewakan, baik bagi pemilik bangunan maupun kontraktor pelaksana.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah menjaga agar dinding tetap kuat dan tampak menarik dalam jangka panjang, tanpa mengalami retak, kusam, atau bahkan lembap karena pelapis anti-bocor yang tidak sesuai.
Ismail, seorang arsitek dari sebuah perusahaan kontraktor di Jakarta Barat, membagikan pengalamannya dalam menghadapi tantangan tersebut. Ia menyoroti pentingnya memilih produk waterproofing yang tepat untuk mencegah kerusakan dinding sejak awal.
Menurutnya, dinding merupakan elemen vital dalam bangunan dan kesalahan dalam memilih material pelapis bisa berdampak buruk, termasuk rusaknya reputasi pihak pelaksana proyek.
"Dinding maupun dak sangat membutuhkan waterproofing yang tepat agar membantu pencegahan masuknya air ke celah-celah dinding," ujar Ismail.
Ia mengaku pernah menghadapi situasi di mana setelah pembangunan selesai dan dinding dicat, muncul retakan, lumut, dan bahkan kelembapan yang membuat tampilan menjadi kusam. Hal ini jelas membuat biaya pemeliharaan membengkak dan tidak efisien.
Menanggapi tantangan seperti yang dihadapi Ismail, Yadrata, Kepala Departemen Penjualan dan Pemasaran PT Adiwisesa Mandiri Building Products Indonesia (AMBPI), memberikan solusi melalui rangkaian produk waterproofingunggulan yang mereka miliki.
Ia menegaskan bahwa iklim tropis Indonesia dengan curah hujan tinggi membuat perlindungan terhadap dinding dan lantai menjadi hal yang krusial.
"PT. AMBPI memberikan solusi terbaik proteksi bangunan Indonesia dari kebocoran dengan teknologi Waterproofing System yang sudah teruji. Hadirnya PT. AMBPI memiliki kekhususan yang yang sudah teruji sejak lama," kata Yadrata dalam keterangannya, Jumat, 7 Mei 2025.
Yadrata menjelaskan bahwa masing-masing produk pelapis anti bocor dari PT. AMBPI memiliki spesifikasi dan keunggulan tersendiri, di antaranya:
-
Cat Pelapis Anti Bocor: Cat eksterior pengganti yang tersedia dalam berbagai warna menarik dan bisa digunakan pada atap, genteng, hingga dinding.
-
Pelapis Dak Anti Bocor: Memiliki sifat elastis, anti jamur dan lumut, serta ramah lingkungan.
-
Pelapis Anti Bocor Fleksibel: Solusi serbaguna untuk dak beton, kolam, kamar mandi, hingga dinding interior dan eksterior.
-
Pelapis Anti Bocor Ekstra Fleksibel: Menggunakan bahan dasar semen yang diperkuat Polymeric Binder™️sehingga memiliki daya rekat kuat dan fleksibel.
Solusi yang ditawarkan AMBPI jelas sejalan dengan kebutuhan Ismail untuk mewujudkan dinding bangunan yang kuat, estetis, dan tahan lama. Tak hanya membantu dalam kualitas bangunan, hal ini juga berkontribusi positif terhadap citra profesional pihak kontraktor.
Sebagai perusahaan yang telah hadir di Indonesia selama 36 tahun, PT. AMBPI juga rutin memberikan edukasi seputar produk dan teknik pembangunan melalui berbagai program. Salah satunya adalah program “Pesta Rezeki 2025” yang merupakan bentuk apresiasi kepada pelanggan, dan berlangsung dari 26 Februari hingga 25 Agustus 2025.
"‘Pesta Rezeki 2025’ terbuka untuk umum. Pelanggan setia AM dapat ikut serta pada program ini untuk mendapatkan apresiasi dari perusahaan. Konsumen berkesempatan mendapatkan hadiah langsung saldo gopay sebesar 25 ribu, untuk setiap pembelian produk AM apa saja, caranya cukup foto nota pembelian dan kirim whatsapp ke nomor +6281318180035 dengan format AM#NamaLengkap#NIK#Kota#Profesi (tukang/mandor/end konsumen)," jelas Yadrata.
Di akhir periode program, pelanggan juga berkesempatan memenangkan hadiah utama seperti motor Honda PCX 160, logam mulia, liburan ke Malaysia, hingga berbagai perangkat elektronik dan voucher belanja senilai jutaan rupiah.
Dengan pengalaman panjang dan inovasi produk yang terus dikembangkan, PT. AMBPI menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam mewujudkan bangunan berkualitas tinggi, sekaligus menjadi jawaban atas keresahan para profesional seperti Ismail dalam menghadapi tantangan konstruksi modern.