Ntvnews.id, Jakarta - Aktor Atalarik Syach namanya kembali diperbincangkan publik usai curhat dan meminta bantuan di sosial media, lantaran rumahnya digeruduk oleh oknum berseragam.
Sebagian rumahnya dihancurkan karena dianggap sengketa tanah, Atalarik Syach menjelaskan jika keluarganya telah membeli tanah lahan yang disengketakan seluas 550 meter persegi.
Pengacara Dede Tasno, Eka Bagus Setyawan, mengungkapkan bahwa pembelian tersebut disepakati dengan nilai total Rp850 juta. Namun pembayaran tersebut tidak dibayarkan semuanya melainkan Atalarik hanya memberi uang muka Rp300 juta.
"Angka Rp850 juta itu kan adalah dengan 550 m bangunan dia yang berdiri di atas tanah kita. Nah, 550 meter itu harga berapa per meternya? Rp1,5 (juta) gitu loh," tutur Eka, 16 Mei 2025.
"Dp awalnya Rp300 juta, sisanya dicicil," jelasnya.
Meskipun telah terjadi kesepakatan baru namun pihak didentasme sangat menyayangkan jika keluarga atau lari memilih untuk menutup dan tidak berupaya untuk melakukan mediasi.
"Pihak Atalarik menutup. Kami sudah berapa kali lakukan mediasi, sampai di kelurahan, enggak juga. Selama lagi proses ini kita juga, dalam hukum itu kan ada yang namanya restorative justice ya, upaya perdamaian, tidak (ditanggapi) juga" sambung Eka.
Eksekusi yang dilakukan oknum berseragam di rumah Atalarik sendiri terjadi setelah keluarnya putusan dari pengadilan Negeri Cibinong.
"Kami hanya menjalankan perkara dari putusan 162 antara Dede Tasno dan Atalarik,” ujar Panitera Pengadilan Negeri Cibinong, Eko Suharjono.
Dengan adanya kesepakatan pembelian 550 meter persegi lahan, diharapkan menjadi titik akhir dari perseteruan panjang ini.
"Ya mudah-mudahan ini menjadi jembatan untuk Atalarik istilahnya sadar. Oh iya, dia tidak mempunyai hak atas tanah ini,” pungkas pengacara Dede Tasno.