Ntvnews.id, Jakarta - Air susu ibu, atau ASI, adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi, terutama selama enam bulan pertama kehidupan mereka. Namun, beberapa ibu tidak memiliki kemampuan untuk menyusui secara langsung setiap saat. Oleh karena itu, penting bagi ibu yang bekerja atau memiliki aktivitas di luar rumah untuk memastikan bahwa ASI mereka disimpan dengan benar. Menyimpan ASI tidak boleh dilakukan sesuka hati karena jika dilakukan dengan cara yang salah, kandungan gizi dalam ASI dapat rusak dan bahkan dapat membahayakan kesehatan bayi.
ASI mengandung zat gizi yang sangat rentan terhadap suhu, cahaya, dan udara. Jika ASI tidak disimpan dengan benar, jumlah antibodi, enzim, dan vitamin yang ada di dalamnya dapat berkurang secara signifikan. Oleh karena itu, ibu harus memahami standar penyimpanan ASI yang disarankan oleh para ahli, seperti WHO dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Tips Cara Menyimpan ASI yang Benar
1. Gunakan Wadah Steril dan Bertutup Rapat
ASI sebaiknya disimpan dalam wadah berbahan kaca atau plastik bebas BPA. Pilih botol atau kantong ASI yang sudah steril, memiliki penutup kedap udara, dan diberi label tanggal pemerahan. Hindari menggunakan botol bekas air mineral karena bisa mengandung bahan kimia yang berbahaya jika terkena suhu dingin atau panas.
2. Simpan di Suhu yang Sesuai
Berikut panduan waktu penyimpanan ASI berdasarkan suhu:
-
Suhu ruang (25°C): maksimal 4 jam
-
Cooler bag dengan es batu: hingga 24 jam
-
Kulkas (4°C): maksimal 4 hari
-
Freezer 1 pintu (dalam kulkas): hingga 2 minggu
-
Freezer 2 pintu (kompartemen terpisah): hingga 6 bulan
-
Deep freezer (suhu -18°C atau lebih rendah): hingga 12 bulan
Catatan: ASI yang sudah dicairkan dari freezer tidak boleh dibekukan ulang dan harus digunakan dalam 24 jam jika disimpan di kulkas.
Baca juga: Teknik Menyusui yang Benar agar Puting Tidak Sakit dan Bayi Mendapat ASI Maksimal
3. Tandai Tanggal dan Jam Pemerahan
Sebelum menyimpan, beri label pada wadah ASI dengan tanggal dan jam pemerahan. Ini membantu ibu mengatur penggunaan ASI berdasarkan prinsip first in, first out, yaitu mengutamakan ASI yang lebih dulu diperah.
4. Hindari Mengisi Penuh Wadah
ASI bisa mengembang saat membeku. Sisakan ruang sekitar 1–2 cm di atas permukaan ASI dalam wadah untuk mencegah pecah atau bocor.
5. Jangan Panaskan ASI dengan Microwave
Untuk mencairkan ASI beku, cukup rendam botol dalam air hangat (bukan air mendidih) selama beberapa menit. Microwave dapat merusak kandungan nutrisi dan menciptakan titik panas yang bisa membahayakan bayi.
Tips Tambahan: Jadwal Penyimpanan yang Terorganisir
Buat sistem penyimpanan yang teratur di kulkas atau freezer. Gunakan rak khusus untuk ASI dan pisahkan dengan bahan makanan lain. Letakkan ASI yang lebih lama di bagian depan agar mudah diambil.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Beberapa ibu tanpa sadar melakukan kesalahan saat menyimpan ASI, seperti:
-
Menyimpan ASI di pintu kulkas (suhu tidak stabil)
-
Tidak mencuci tangan sebelum memerah
-
Menyimpan ASI sisa setelah diminum bayi (harus dibuang, bukan disimpan kembali)