Ntvnews.id, Jakarta - Varian baru COVID-19 dengan kode NB.1.8.1 kini menjadi perhatian karena penyebarannya yang cepat di sejumlah negara Asia dan telah terdeteksi pula di Amerika Serikat. Varian ini merupakan turunan dari JN.1, yang termasuk dalam keluarga besar Omicron.
NB.1.8.1 pertama kali ditemukan di Asia dan kini menjadi varian dominan di China, serta dilaporkan menyebabkan lonjakan kasus di Hong Kong dan Taiwan. Di Singapura, varian ini bersama dengan LF.7 disebut sebagai penyebab utama lonjakan infeksi lokal. Di Amerika Serikat, kasus varian ini telah terdeteksi di sejumlah negara bagian melalui program pengawasan di bandara.
Dari sisi gejala, infeksi NB.1.8.1 menimbulkan keluhan serupa seperti varian Omicron lainnya. Di antaranya adalah demam, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, kelelahan, dan nyeri otot. Meskipun demikian, hingga saat ini tidak ada bukti bahwa NB.1.8.1 menyebabkan gejala yang lebih parah. Sebagian besar kasus tetap ringan, meskipun beberapa wilayah melaporkan adanya peningkatan rawat inap.
Baca juga: Covid-19 Merebak Lagi di Luar Negeri, Ini Kata Kemenkes
Dari segi vaksinasi, NB.1.8.1 belum menunjukkan kemampuan signifikan dalam menghindari perlindungan vaksin yang telah tersedia. Pihak berwenang di berbagai negara sedang meninjau efektivitas vaksin yang ada dan kemungkinan pembaruan formulasi agar lebih efektif terhadap varian-varian terbaru, termasuk NB.1.8.1.
Karakteristik biologis varian ini menunjukkan kemampuan ikatan yang lebih kuat terhadap sel manusia, yang menjelaskan tingkat penularannya yang tinggi. Namun demikian, varian ini tidak menunjukkan peningkatan kemampuan dalam menghindari sistem imun tubuh manusia.
Masyarakat diimbau tetap waspada meski sebagian besar kasus tergolong ringan. Langkah pencegahan seperti menggunakan masker di tempat umum, menjaga kebersihan tangan, menghindari kerumunan, dan melengkapi vaksinasi masih sangat dianjurkan.
Kelompok berisiko tinggi seperti lansia dan penderita penyakit kronis disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mengenai upaya perlindungan tambahan.
Varian NB.1.8.1 menjadi pengingat bahwa meskipun dunia telah beradaptasi dengan pandemi, virus corona masih terus bermutasi. Kewaspadaan, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan, dan akses terhadap informasi akurat menjadi kunci dalam menghadapi fase-fase baru dari pandemi ini.