Film Animasi Merah Putih One For All (imdb)
Ntvnews.id, Jakarta - Polemik soal kemunculan film animasi Merah Putih: One For All, sukses menyita perhatian publik dan menuai kritik tajam dari netizen jelang hari penayangan perdana.
Film karya sutradara Endiarto ini memicu banyak spekulasi publik, yang merasa kecewa dengan visual yang muncul dianggap tidak sesuai. Menggunakan aset murah dari Daz3D, yang konon dipakai di trailer, film ini diduga menghabiskan biaya produksi senilai Rp6,7 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI), Gunawan Paggaru, menyatakan dukungannya terhadap pembatalan penayangan film tersebut. la menilai, langkah ini perlu diambil agar industri film nasional bisa belajar dari kejadian ini.
"Saya setuju. Lebih baik dibatalkan supaya kita dapat pelajaran banyak. Dan itu berbahaya buat XXI," kata Gunawan Paggaru kepada awak media, 13 Agustus 2025.
Sebelumnya sutradara film Merah Putih: One for All menceritakan awal mula ide pembuatan film terbentuk karena rasa keprihatinannya akan minimnya film bertemakan kebangsaan pada perayaan ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
"Ide awalnya muncul ketika kita menyikapi setiap tahun proklamasi kemerdekaan itu belum ada tontonan yang spesifik untuk proklamasi," kata Endiarto.
Sedangkan untuk pembuatan film animasi ini terbesit sejak perayaan kemerdekaan pada 2024.
"Nah, dari tahun kemarin kita melihat belum juga ada, maka kita terbetik, terbeban untuk memberikan kemeriahan itu dalam bentuk tontonan film yang segmented. Spesifikasi langsung ke proklamasi," pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
