Ntvnews.id, Jakarta - Rajawali Medan terus berupaya meraih kemenangan pertama mereka di Indonesian Basketball League (IBL) 2025, setelah mengalami sembilan kekalahan berturut-turut sejak musim reguler dimulai pada 11 Januari lalu.
Meskipun demikian, Rajawali bukanlah tim dengan rekor terburuk dalam dua musim terakhir sejak kompetisi berformat kandang dan tandang dimulai pada 2024. Menurut data IBL, Rajawali mencatatkan awal terburuk di era ini dengan 0-9 (0 menang, 9 kalah), melampaui rekor Borneo Hornbills musim lalu yang mengalami tujuh kekalahan beruntun sebelum akhirnya meraih kemenangan di pertandingan kedelapan.
Dari segi rekor keseluruhan, Rajawali masih memiliki kesempatan untuk menghindari catatan buruk yang pernah dicapai oleh Pacific Caesar Surabaya pada musim 2024, di mana Pacific mengalami 12 kekalahan beruntun sebelum meraih kemenangan.
Baca juga: Ukur Perkembangan Industri Basket di Indonesia, IBL Mulai Penilaian Valuasi Klub
Secara statistik, Rajawali bukanlah tim dengan performa terendah di liga. Mereka mencatat rata-rata 68,1 poin per pertandingan, lebih baik dibandingkan Bima Perkasa Jogja dan Satya Wacana Salatiga. Selain itu, dalam kategori rebound, Rajawali berada di peringkat ke-12 dengan 37,9 rebound per pertandingan. Untuk distribusi bola, mereka menempati urutan ke-10 dalam hal assist dengan rata-rata 17,8 assist per pertandingan hingga pekan keenam.
Dalam sembilan pertandingan yang telah dilalui, Rajawali mencatat selisih poin ketertinggalan tertinggi di liga dengan -15,9 poin per pertandingan. Namun, mereka sempat memiliki peluang memenangkan laga dalam dua pertandingan yang berakhir dengan selisih di bawah lima poin. Sayangnya, keberuntungan belum berpihak kepada mereka.
Akibat tren negatif selama dua bulan kompetisi berjalan, manajemen Rajawali Medan memutuskan untuk memberhentikan Raoul Miguel Hadinoto, yang akrab disapa Coach Ebos, dari posisi pelatih kepala.
Langkah yang diambil Rajawali dengan mengganti pelatih di tengah musim tampaknya menjadi keputusan yang wajar mengingat performa mereka sejauh ini. Dengan sisa musim yang masih panjang, mereka masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki catatan mereka dan keluar dari tren negatif yang dialami sejak awal kompetisi.
(Sumber: Antara)