Ntvnews.id, Jakarta - Pebasket asing Rans Simba Bogor, Augusto Lima, harus menerima konsekuensi atas tindakannya yang dinilai tidak sportif dalam laga kedua play-off Indonesian Basketball League (IBL) 2025 melawan Kesatria Bengawan Solo, Sabtu, 28 Juni 2025. Ia dijatuhi sanksi larangan bermain selama tiga pertandingan serta denda sebesar Rp20 juta.
Menurut laman resmi IBL yang dikutip di Jakarta, Minggu, 29 Juni 2024, kemenangan dramatis Rans dengan skor 85-83 yang seharusnya menjadi momen membanggakan karena membawa mereka ke semifinal, justru tercoreng oleh insiden tersebut.
Insiden pelanggaran terjadi di kuarter keempat, tepatnya saat pertandingan menyisakan waktu tiga menit 39 detik.
Insiden bermula ketika Devon van Oostrum melepaskan tembakan tiga angka untuk Rans, namun bola gagal masuk.
Situasi memanas saat Augusto Lima dan Nuke Tri Saputra saling berebut rebound, yang menyebabkan keduanya terjatuh. Bola pun kembali dikuasai oleh Oostrum.
Namun, ketegangan meningkat ketika Augusto yang tengah mencoba bangkit justru terlihat mengayunkan kepalan tangan ke arah tubuh Nuke.
Melihat kejadian itu, pelatih kepala Kesatria Bengawan Solo, Milos Pejic, segera mengajukan head coach challenge atas dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemain Rans.
Usai meninjau insiden melalui Instant Replay System (IRS), crew chief bersama umpire 2 sepakat bahwa gerakan yang dilakukan oleh Augusto Cesar masuk dalam kategori kekerasan, tepatnya berupa pemukulan.
Atas pelanggaran tersebut, wasit menjatuhkan sanksi disqualifying foul kepada pemain bernama lengkap Augusto Cesar Lima Brito, sekaligus memberikan dua tembakan bebas kepada Nuke Tri Saputra.
Pihak IBL pun menilai bahwa aksi pemain asal Brasil tersebut tidak mencerminkan sikap sportivitas yang seharusnya dijunjung dalam kompetisi.