PM Baru Jepang Bubarkan Parlemen, Kenapa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Okt 2024, 06:30
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Anggota parlemen Jepang pada Selasa (1/10/2024) memilih Shigeru Ishiba sebagai perdana menteri baru negara itu, menggantikan Fumio Kishida. Anggota parlemen Jepang pada Selasa (1/10/2024) memilih Shigeru Ishiba sebagai perdana menteri baru negara itu, menggantikan Fumio Kishida. (Dok.Antara)

Jajak pendapat pekan lalu menunjukkan angka persetujuan publik terhadap kabinet Ishiba berkisar antara 45-50 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka untuk bulan-bulan terakhir pemerintahan Kishida yang hanya mencapai 20-30 persen.

Para pendukung Ishiba berharap PM baru ini dapat meningkatkan popularitas LDP, termasuk dengan mendorong generasi muda untuk memberikan suara mereka.

Baca Juga: Penyanyi Jepang Sayuri Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun

Profesor ilmu politik di Universitas Tokyo, Yu Uchiyama, menilai Ishiba ingin menguji kekuatan partainya sebelum masa "bulan madu politiknya" berakhir dengan membubarkan parlemen lebih awal.

"Masuk akal jika dia ingin menggelar pemilu dini segera setelah 'wajah' partainya berubah, sementara momentumnya masih ada," ucapnya kepada AFP.

Uchiyama menambahkan bahwa Ishiba juga berupaya membuat kekuatan oposisi tidak berdaya, mengingat rival-rival LDP masih ragu tentang bagaimana berkoordinasi satu sama lain dalam pemilu dini.

Namun, keputusan Ishiba untuk menggelar pemilu dini secepat ini juga mendapat kritik karena dianggap bertentangan dengan janjinya untuk memprioritaskan kolaborasi dengan oposisi di parlemen.

Halaman
x|close