Studi Kesehatan Terumbu Karang Indonesia: Pentingnya Data Lokal dalam Analisis Global

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Okt 2024, 12:07
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Terumbu Karang Terumbu Karang (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai negara dengan wilayah terumbu karang terbesar dan biodiversitas terumbu karang tertinggi di dunia. Sayangnya, data-data penting mengenai kondisi terumbu karang Indonesia sering kali kurang diperhatikan oleh komunitas internasional. Sebagian besar studi komparatif tentang kesehatan terumbu karang menggunakan persentase tutupan karang keras sebagai metrik utama, namun sebagian besar publikasi hasil monitoring di Indonesia diterbitkan dalam Bahasa Indonesia. Hal ini menyebabkan data dari Indonesia jarang diakses atau digunakan dalam kajian global, meskipun peran Indonesia sangat penting dalam pelestarian ekosistem terumbu karang dunia.

Monitoring Terumbu Karang Selama Lima Dekade

Indonesia telah melakukan pengawasan terhadap tutupan karang dan komponen benthik lainnya selama lebih dari lima dekade. Monitoring ini dilakukan secara terus-menerus untuk memantau kondisi ekosistem terumbu karang yang rentan terhadap perubahan lingkungan, baik yang disebabkan oleh faktor alamiah maupun aktivitas manusia. Dalam studi terbaru, para peneliti secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data tutupan karang dari berbagai sumber publikasi, termasuk laporan penelitian, skripsi, jurnal ilmiah, dan lainnya. Studi ini bertujuan untuk memetakan dinamika komunitas karang keras di Indonesia selama beberapa dekade terakhir.

Penelitian ini menganalisa sebanyak 7.614 data yang diambil dari 621 publikasi. Menariknya, ditemukan bahwa 79,1% dari publikasi tersebut ditulis dalam Bahasa Indonesia, yang mencakup 63,4% dari total data yang ada. Data ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat sejumlah besar informasi yang tersedia, hambatan bahasa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan data Indonesia kurang diakses oleh peneliti internasional.

Tidak Ada Perubahan Signifikan dalam Tiga Dekade Terakhir

Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam tutupan karang di Indonesia selama periode 1994 hingga 2022. Studi ini juga tidak menemukan adanya korelasi yang signifikan antara tutupan karang dan faktor-faktor seperti kepadatan populasi manusia serta tiga belas faktor lingkungan dan manusia lainnya yang diteliti. Temuan ini cukup mengejutkan mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh ekosistem terumbu karang, baik dari segi perubahan iklim, overfishing, maupun polusi.

Para peneliti mengusulkan beberapa kemungkinan mengapa studi ini tidak mendeteksi perubahan yang signifikan dalam komunitas karang, antara lain Baseline yang telah berubah: Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian ini mungkin sudah merepresentasikan kondisi baseline yang baru, sehingga tidak mencerminkan perubahan yang lebih nyata dari sebelumnya. Skala analisis yang besar: Analisis yang dilakukan pada skala yang besar mungkin mengabaikan perubahan kecil atau lokal yang terjadi di beberapa wilayah.Kualitas data monitoring: Pengumpulan data monitoring yang kurang objektif atau tidak konsisten dari berbagai sumber juga dapat mempengaruhi hasil analisis.Ketahanan alami terumbu karang Indonesia: Ada kemungkinan bahwa terumbu karang di Indonesia memiliki tingkat ketahanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di dunia, sehingga lebih mampu bertahan terhadap tekanan lingkungan.

Halaman
x|close