Pehlivan bergabung dengan Turkish Airlines sejak tahun 2007 dan telah menjalani pemeriksaan kesehatan rutin pada awal Maret. "Tidak ditemukan gangguan kesehatan yang dapat memengaruhi pekerjaannya," demikian pernyataan dari maskapai.
Asosiasi Pengatur Lalu Lintas Udara Turki (TATCA) menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, teman, serta rekan-rekannya atas wafatnya Pehlivan, yang telah mengabdi selama bertahun-tahun dalam dunia penerbangan.
Baca Juga: Heboh Wanita Dusir dari Pesawat Karena Gunakan Baju Jenis Ini
Penyebab kematian Pehlivan belum diumumkan. Sesuai regulasi, pilot harus menjalani pemeriksaan kesehatan setiap 12 bulan, sementara pilot berusia di atas 40 tahun harus memperbarui sertifikat kesehatan setiap enam bulan.
Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2015, ketika seorang pilot American Airlines berusia 57 tahun meninggal dalam penerbangan dari Phoenix ke Boston. Perwira pertama mengambil alih kendali dan berhasil mendaratkan pesawat darurat di Syracuse.
Saat ini, regulasi mewajibkan dua pilot untuk selalu berada di kokpit pesawat komersial besar. Namun, lembaga keselamatan penerbangan Uni Eropa sedang mengembangkan teknologi yang memungkinkan satu pilot mengoperasikan pesawat selama fase jelajah, dengan tujuan memungkinkan anggota kru lainnya untuk beristirahat.
Asosiasi Kokpit Eropa dan kelompok pilot lainnya menolak inisiatif ini, dengan alasan bahwa mengurangi jumlah kru akan membahayakan keselamatan penerbangan.