Hagari menambahkan bahwa Brigade yang dipimpin Daksa terlibat dalam serangan di Jabalia. Pasukan Israel melancarkan serangan darat dan udara di Jabalia serta wilayah lain di Gaza utara sejak 6 Oktober, dengan tujuan menghentikan pergerakan militan Hamas.
Lembaga pertahanan sipil di wilayah yang dikuasai Hamas melaporkan lebih dari 400 korban jiwa dalam serangan dua minggu tersebut. Hingga Minggu, operasi itu masih berlanjut.
Baca Juga: Lupakan Sejarah, Jerman Tetap Kirim Suplai Senjata ke Israel
Sebelumnya, Daksa pernah menerima penghargaan atas aksinya menyelamatkan tentara yang terluka dalam perang Israel melawan Hizbullah pada tahun 2006. Saat ini, Israel dan Hizbullah kembali berkonflik di Lebanon.
Presiden Israel, Isaac Herzog, menyebut Daksa sebagai pahlawan dan menyatakan bahwa kematiannya merupakan "kehilangan besar bagi Israel dan masyarakatnya."
Dengan tewasnya Daksa, jumlah korban dari pihak militer Israel meningkat menjadi 358 sejak dimulainya operasi darat di Gaza pada 27 Oktober 2023.