"Setelah unjuk rasa yang dipimpin mahasiswa menggulingkan rezim fasis, tidak seharusnya ada presiden dari rezim itu," ujar Faruk Hossain, pemimpin mahasiswa yang terlibat dalam aksi tersebut, saat berbicara kepada AFP. "Dia harus digantikan oleh presiden yang dipilih oleh rakyat," tambahnya.
Baca Juga: Disebut Terlibat Penggulingan PM Bangladesh, Ini Respons AS
Ratusan demonstran berusaha menerobos barikade keamanan dan menyerbu kompleks kediaman presiden menjelang tengah malam. Wakil Komisioner Kepolisian Metropolitan Dhaka, Talebur Rahman, melaporkan bahwa sedikitnya 25 petugas kepolisian terluka dalam bentrokan tersebut.
"Sembilan orang masih menerima perawatan. Para demonstran melemparkan batu dan menyerang dengan brutal," tuturnya kepada AFP. "Situasi saat ini sudah tenang, dan ada pengamanan yang memadai di lokasi," imbuhnya.
Sekitar lima orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka, termasuk dua jurnalis yang juga menjadi korban luka dalam insiden itu, menurut laporan media lokal.