Ntvnews.id, Sukabumi - Banjir melanda 47 titik di Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa, 5 November 2024. Selain hujan deras dengan intensitas tinggi, banjir juga disebabkan buruknya kondisi drainase yang tersumbat sampah, sehingga aliran air hujan menjadi terhambat.
Dalam hal ini, sistem drainase yang tidak optimal berdampak negatif bagi warga, mengganggu aktivitas harian, merusak infrastruktur, dan meningkatkan risiko penyakit.
Beberapa faktor lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan masih adanya kebiasaan membuang sampah sembarangan yang menyumbat saluran air.
"Bukan banjir bandang tetapi banjir limpasan karena saluran tersumbat sehingga air tidak mengalir ke sungai. Air melimpas sehingga masuk ke rumah warga," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Novian Rahmat, dikutip Jumat, 8 November 2024.
banjir di sukabumi (instagram infosukabumi)
Banjir menyebabkan 118 warga mengungsi ke rumah tetangga, kerabat, dan masjid. Sebanyak enam rumah mengalami kerusakan berat, sementara 30 rumah lainnya rusak ringan, dan satu rumah roboh.
Selain merusak rumah, banjir juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum, termasuk tiga masjid, dua sekolah, dan dua pondok pesantren. Novian menjelaskan bahwa perbaikan rumah yang rusak akan menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membantu warga untuk membersihkan rumah mereka dari lumpur agar kembali layak huni. Warga yang sebelumnya mengungsi kini telah kembali ke rumah masing-masing, dengan 53 orang masih bertahan di tempat pengungsian.