Baca Juga: Ucapkan Selamat, Prabowo Telepon Langsung Donald Trump dan Janjian untuk Ketemuan
Trump membuat dua keputusan yang sangat menguntungkan Israel: pertama, mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada 2017 dan memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang memicu kecaman dari negara-negara Arab dan Muslim, termasuk Palestina yang memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan mereka.
Kedua, menyusun "Deal of the Century" pada 2020 yang menurut New York Times sangat menguntungkan Israel, menawarkan Palestina sebagian kecil wilayah yang mereka klaim. Rencana ini tidak mengakomodasi hak-hak dasar Palestina, seperti kemerdekaan dan kendali penuh atas Yerusalem Timur.
Selain itu, lobi pro-Israel di AS, seperti AIPAC (American Israel Public Affairs Committee), turut membentuk kebijakan Trump terhadap Israel.
Pengaruh Partai Republik dan Konservatisme Evangelis
Trump juga didukung oleh basis konservatif, termasuk kalangan evangelis Kristen di AS yang seringkali sangat pro-Israel. Banyak kelompok evangelis meyakini bahwa mendukung Israel adalah bagian dari keyakinan agama mereka, sehingga Trump menyesuaikan kebijakan luar negeri untuk sejalan dengan pandangan ini.
Baca Juga: Disebut Rencanakan Pembunuhan Trump, Iran Bilang Ini