Air Mata Bocah Pengungsi Gunung Lewotobi Tumpah Saat Nyanyikan Lagu Rindu Rumah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Nov 2024, 09:06
Dedi
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bocah Pengungsi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Bocah Pengungsi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki (TikTok)

Ntvnews.id, Flores Timur - Di tenda pengungsian di Desa Kobasoma, Kecamatan Tetihena, Kabupaten Flores Timur, pada hari Kamis, 14 November 2024, air mata seorang anak pengungsi, korban erupsi Gunung Lewotobi, tumpah saat ia menyanyikan lagu bertema rindu rumah.

Seorang anak laki-laki bernama Cino Tobi, yang terdampak letusan gunung, terbawa perasaan saat membawakan lagu "Rindu Rumah" yang dipopulerkan oleh Wizz Baker. Suasana menjadi emosional ketika ia tampil di depan anak-anak pengungsi lainnya dan Istri Kapolri, Julianti Sigit.

Dalam video di akun TikTok @_viralllll_05, Cino mengawali nyanyiannya dengan tenang. Namun, ketika sampai pada bagian lirik “Rindu Rumah Aku Rindu Pulang,” suaranya mulai terdengar terisak. Ia berhenti sebentar, menghapus air mata dengan tangannya.

Gunung Lewotobi Laki-laki <b>(Antara)</b> Gunung Lewotobi Laki-laki (Antara)

Melihat situasi ini, Julianti yang berada di dekatnya mendekati Cino, berlutut di sisinya dan dengan lembut mengusap air matanya. Tangisan Cino menyentuh hati banyak orang yang menyaksikan, termasuk anak-anak lain dan para orang tua yang hadir di tenda tersebut.

Bahkan, seorang jurnalis bernama Arnold Welianto tidak bisa menahan tangisnya. Kamera yang ia pegang sempat ia turunkan untuk mengusap wajahnya yang basah. Saat Cino tak bisa melanjutkan nyanyian, teman-temannya secara bersama-sama meneruskan lagu itu.

Setelah momen haru tersebut, Cino kembali ceria dan tetap berada di dekat Julianti. Suasana semakin hangat ketika Julianti mengajak anak-anak berbalas pantun, dan Cino dengan cepat turut melontarkan pantun lucu bersama teman-temannya.

Kunjungan Julianti dan rombongan ke posko pengungsian ini bukan hanya membawa bantuan berupa makanan, mainan, dan buku untuk anak-anak, tetapi juga bertujuan memberikan hiburan sebagai bagian dari upaya trauma healing bagi mereka yang terdampak bencana.

Halaman
x|close