Bastian menambahkan bahwa angin lapisan atas di Indonesia cenderung bertiup ke arah barat, yang diprediksi akan menyebabkan sebaran debu vulkanik terus bergerak mengikuti arah angin ke barat dari lokasi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pada 13 November 2024, PT Angkasa Pura I Bandara Lombok mengumumkan bahwa semua rute penerbangan, baik domestik maupun internasional, terpengaruh oleh erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sebanyak 30 penerbangan, baik keberangkatan maupun kedatangan, terpaksa dibatalkan, sementara 10 penerbangan lainnya mengalami penundaan untuk menjamin keselamatan penumpang.
Gunung Lewotobi Laki-laki, dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung berapi aktif yang saat ini berstatus Level IV atau Awas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sebanyak 2.735 keluarga atau sekitar 12.200 orang telah mengungsi dan terdampak oleh letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.