Meskipun biaya spesifik untuk Siranna belum diumumkan, proyek NEOM secara keseluruhan diperkirakan menelan dana hingga USD 1,5 triliun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan estimasi awal sebesar USD 500 miliar.
Pada Juli 2024, dana investasi publik Arab Saudi tercatat mencapai USD 925 miliar, namun lonjakan biaya proyek NEOM menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutannya.
Baca Juga: Pelatih Shin Tae-yong Ungkap Kunci Sukses Timnas Indonesia Tekuk Arab Saudi
Proyek ini juga menghadapi pergantian kepemimpinan. Pemimpin proyek, Nadhmi al-Nasr, baru-baru ini dicopot dari jabatannya. Pihak NEOM menyatakan bahwa perubahan kepemimpinan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan proyek.
NEOM mendapat kritik tajam terkait pelanggaran hak asasi manusia. Organisasi ALQST melaporkan adanya hukuman mati terhadap tiga orang yang dipindahkan dari kawasan NEOM. Selain itu, data menunjukkan lebih dari 21.000 pekerja meninggal sejak dimulainya proyek Visi 2030 pada tahun 2016.
Sebuah dokumenter ITV berjudul Kingdom Uncovered: Inside Saudi Arabia menyebutkan sekitar 100.000 orang telah hilang terkait proyek ambisius ini. PBB juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap laporan eksekusi dan pelanggaran HAM, meskipun Arab Saudi membantah tuduhan tersebut.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, pemimpin proyek NEOM, menegaskan komitmennya untuk menginvestasikan triliunan dolar guna mentransformasi Arab Saudi dan meningkatkan citra internasionalnya. Terlepas dari berbagai tantangan, proyek ini mencakup sejumlah kawasan futuristik seperti kota pelabuhan berbentuk segi delapan (Oxagon), kota linear futuristik (The Line), dan resor pulau mewah bernama Sindalah.