"Agar kita bisa menjadi negara yang tidak hanya dibanggakan oleh rakyatnya, tetapi juga dibanggakan oleh regional, kekuatan regional ini adalah target kita seperti yang sudah dirintis oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto," katanya.
Baca Juga: Kemenhan: Hubungan Pertahanan Indonesia-Jepang Semakin Menguat
Lebih lanjut, dia menyampaikan rencana pembentukan 100 batalyon infanteri teritorial untuk pembangunan pada tahun 2025. Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan soft power selain hard power.
Dia menjelaskan bahwa batalyon teritorial pembangunan tersebut akan memiliki berbagai kompi seperti kompi peternakan, kompi perikanan, kompi pertanian, dan kompi kesehatan. Kompi-kompi tersebut nantinya akan membantu masyarakat di kabupaten-kabupaten Indonesia.
"Strategi nasional yang ditentukan oleh presiden adalah ingin supaya satu kabupaten yang sebanyak 514 bisa dipelihara dan dijaga oleh satu batalyon infanteri teritorial pembangunan yang diperkuat dengan dua batalyon komponen cadangan," jelasnya.
Terkait dengan pengembangan kekuatan laut, dia menyatakan bahwa pada tahun 2025, fokus akan diberikan pada pengisian sejumlah choke point untuk menutup celah infiltrasi dari kekuatan asing yang ingin masuk ke wilayah Indonesia.
Selain itu, ia juga menyoroti rencana pengembangan "selimut udara" untuk memperkuat kekuatan udara Indonesia.