Selain itu, bersama Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, Smotrich pada Januari lalu mengusulkan rencana "pemindahan sukarela" untuk 2,4 juta penduduk Gaza, yang memicu protes luas. Pemerintah Amerika Serikat mengecam pernyataan tersebut sebagai tindakan yang "tidak bertanggung jawab."
Baca Juga: Bertemu PM Inggris, Prabowo Kembali Suarakan Gencatan Senjata di Gaza
Israel pertama kali menduduki Jalur Gaza pada tahun 1967 dan mempertahankan pasukan serta permukiman Yahudi di wilayah tersebut hingga 2005, sebelum akhirnya menarik pasukannya. Namun, setelah penarikan, Tel Aviv memberlakukan blokade ketat terhadap Gaza.
Sejak konflik meletus pada Oktober lalu, Israel telah memberlakukan pengepungan hampir total terhadap wilayah itu.
Jalur Gaza berada di bawah kontrol kelompok Hamas sejak 2007, setelah mereka menggulingkan loyalis Otoritas Palestina. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak gagasan kembalinya pemukim Yahudi ke Gaza, meskipun Smotrich dan anggota koalisi sayap kanan lainnya mendukung ide tersebut.