Dari 98 laporan, sebanyak 77 diidentifikasi sebagai hoaks, sementara 21 laporan lainnya tidak memenuhi kategori hoaks. Hingga penutupan kegiatan live fact-checking, tim berhasil memproduksi 24 laporan yang telah diverifikasi dan dijadikan konten debunking, sedangkan 53 laporan masih dalam proses verifikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Quick Count Pilkada Batu: Krisdayanti-Dewa Cuma 20,31%, Nurochman-Heli 50,16%, Suara Masuk 100%
Dari 24 laporan yang sudah dibongkar itu, tim kolaborasi memproduksi 61 konten, termasuk 10 konten untuk media sosial. Konten-konten ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung pada pemahaman masyarakat terkait kebenaran informasi selama Pilkada.
Kegiatan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemeriksa fakta, media, dan masyarakat dalam memerangi hoaks yang terus berkembang di era digital. Penyebaran informasi yang salah tidak hanya membahayakan proses demokrasi, tetapi juga dapat memicu konflik sosial di masyarakat.
Dengan hasil dari kegiatan Live Fact-Checking ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kualitas informasi selama Pilkada 2024.
Kami juga mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat umum, untuk berperan aktif dalam memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
Baca Juga: Viral Emak-Emak Joget Telanjang Saat Paslon Nomor Urut 01 Menang Pilkada 2024