"Kita naik. Jadi kasusnya kita naikkan (ke Polda), kita lapor Selasa. Kemudian kita cari kerabat dan diskusi, akhirnya lapor ke Polda," katanya.
Selain itu, sebuah video yang menunjukkan aksi penembakan oleh oknum tersebut beredar. Rekaman video itu memperlihatkan RZ menembak Gamma di depan minimarket di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Semarang, pada Minggu, 24 November 2024, pukul 00.19 WIB.
View this post on Instagram
Seorang keluarga korban yang meminta identitasnya dirahasiakan memperlihatkan video tersebut kepada wartawan. Ia meminta agar video tersebut tidak disebarluaskan. Keluarga juga menegaskan bahwa korban tidak melakukan perlawanan seperti yang sebelumnya dinyatakan oleh Kapolrestabes Semarang.
"Kalau dari Polrestabes bilangnya korban melawan lalu ditembak. Nah ini ada videonya melawan apa ndak?," ujarnya.
Dalam konferensi pers, polisi mengklaim bahwa Gamma ditembak karena terlibat tawuran dan melawan saat hendak diamankan.
Namun, dalam video berdurasi 41 detik tersebut, tampak seorang pria yang diduga RZ melintangkan motornya di tengah jalan dan mengarahkan senjata ke tiga motor, salah satunya milik korban. Tidak terlihat adanya perlawanan dari para korban sebelum penembakan terjadi.
"Polisinya kan naik Nmax itu. kayak nyegat gitu. saya dengar tembaknya ada 4 kali," ujar anggota keluarga korban.