"Suriah saat ini berada di persimpangan antara perdamaian dan kehancuran," ungkap Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Filippo Grandi. Ia menambahkan bahwa ada peluang besar bagi warga Suriah untuk kembali ke rumah, tetapi situasi yang belum stabil membuat banyak pengungsi tetap ragu untuk pulang.
UNHCR menyarankan agar fokus tetap diberikan pada isu kepulangan pengungsi. Proses ini harus dilakukan secara sukarela, aman, dan berkelanjutan, dengan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang akurat.
Kebutuhan Dukungan Internasional
Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, meminta komunitas internasional untuk memastikan bahwa UNHCR dan mitranya memiliki sumber daya yang memadai untuk memberikan bantuan, terutama di negara-negara tetangga Suriah yang masih menampung jutaan pengungsi.
"Negara-negara ini memerlukan dukungan global untuk mempertahankan kedermawanan mereka," ujar Dujarric. "Bantuan harus disediakan dengan fleksibilitas agar dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan."
(Sumber: Antara)