"Kalau memang Pegi ini adalah otaknya, mengapa yang delapan tadi bisa divonis sebelum otaknya tertangkap bahkan hingga ke Mahkamah Agung. Jadi catatan saya adalah apakah ada kekurang telitian atau kecerdikan dari Pegi ini hingga bisa kabur selama 8 tahun," tambahnya.
"Tetapi jika sudah tertangkap dan dinyatakan sebagai otak pelaku pembunuhan Vina. Maka ini harus diuji kembali dengan delapan terdakwa lainnya," imbuh Hisyam.
Di sisi lain, banyak yang mempertanyakan, mengapa Pegi baru ditangkap 8 tahun setelah peristiwa pembunuhan Vina berlalu pada 2016. Untuk itu, dia meminta penanganan kasus ini bisa terbuka dan transparan.
"Selama 8 tahun ini seperti tidak ada pergerakan apapun. Kasus ini harusnya bisa terbuka, sehingga publik bisa paham agar tidak ada dugaan-dugaan yang liar. Karena bagaimanapun juga polisi adalah pelayan masyarakat, sehingga setiap tindakan kepolisian itu harus teruji akuntabilitasnya," tukas Hisyam.