A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte Nyatakan Siap Hadapi Proses Pemakzulan - Halaman 2 - Ntvnews.id

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte Nyatakan Siap Hadapi Proses Pemakzulan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2024, 16:24
Akbar Mubarok
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte pada Rabu (11/12/2024) menegaskan kesiapannya menghadapi tuntutan pemakzulan terhadap dirinya di tengah perpecahan koalisi pemerintahan Filipina yang semakin memburuk Wakil Presiden Filipina Sara Duterte pada Rabu (11/12/2024) menegaskan kesiapannya menghadapi tuntutan pemakzulan terhadap dirinya di tengah perpecahan koalisi pemerintahan Filipina yang semakin memburuk ((Antara))

Baca Juga : Politik Filipina Makin Panas, Wapres Sara Duterte Digugat Kepolisian

Duterte telah menghadapi sejumlah tuntutan hukum sejak bulan lalu, setelah diduga mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr., beserta istri dan sepupunya yang merupakan ketua DPR, jika dirinya terbunuh.

Pada Rabu, Wapres Filipina ini juga mangkir dari pemanggilan kedua oleh badan penyidik Filipina yang hendak memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukannya.

Di sisi lain, komite gabungan DPR Filipina memutuskan untuk menolak permintaan Kantor Wakil Presiden untuk mengembalikan pemotongan dana sebesar 1,3 miliar peso (Rp355,5 miliar) yang diajukan untuk pendanaan tahun 2025.

Baca Juga : Tanggapan Tak Terduga Presiden Filipina Usai Ancaman Pembunuhan Terlontar dari Wapresnya Sendiri

Meskipun Ferdinand Marcos dan Sara Duterte maju bersama sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2022 dan terpilih untuk masa jabatan enam tahun, hubungan mereka justru mengalami keretakan di tengah jalan.

Keretakan antara kedua pemimpin tersebut semakin terlihat dalam beberapa bulan terakhir, yang akhirnya memicu pengunduran diri Duterte sebagai menteri pendidikan pada Juni lalu.

Halaman
x|close